Iseng-iseng lihat isi kulkas karena lagi nyari minuman atau makanan yang bisa di nikmatin saat lagi iseng begini. "Buah banyak tapi bosen, mau makan tapi belum lama lunch, jus ada tapi lagi gak niat...ehmm kira-kira apa yah" pikir saya dalam hati. Hhhmmm ada 3 botol bir sisa dari barbeque'an minggu lalu nih...yah minum ini saja deh, akhirnya saya membuat keputusan.
Biar bukan penyuka bir, wine atau minuman alkohol lainnya, tapi sekali kali tidak ada salahnya koq minum. Biasanya sih saya minum wine, brandy atau rum buat di campur saat makan es krim pas lagi summer atau di saat malam yang dingin sebelum tidur di winter.
"Mau cobain gak ini??" tanya saya ke si cici yang lagi belajar di kamar, sembari menyodorkan botol bir dingin yang baru saya buka. "Bukannya aku pernah coba??" tanya dia ke saya. "Mungkin sih, tapi yang merek ini kayaknya belum pernah sih" jawab saya. "Memangnya beda??" tanya dia lagi. "Daddy bilang sih semua bir rasanya mriip-miriplah" saya menjawab. "Yuck nggak enak" komen si cici setelah mencicipi seteguk bir ini. "That's ok kalau kamu tidak suka, malah daddy senang kamu tidak suka koq karena daddy sendiri sebenarnya pun tidak suka" saya membalas komen dia ini. "Paling tidak kamu tahu rasanya" lanjut komen saya.
Saya pun menawarkan bir ini kepada si boy. "Bukannya musti 18 tahun baru boleh minum bir daddy??" dia bertanya ke saya. "Menurut hukum ya harus 18 tahun" saya mengiyakan komen dia ini. "Tapi daddy cuma mau memberi sedikit bimbingan pelajaran buat kamu" kata saya lagi.
Tentu saja pelajaran dan bimbingan yang saya berikan kepada mereka tidak lain dan tidak bukan adalah mengenai apa saja yang mereka boleh atau pun yang tidak boleh mereka konsumsi. Sebenarnya ini bukan hal baru buat mereka, karena saat mereka masih di bawah 5 tahun pun saya sudah memberikan mereka arahan tentang pengaruh alkohol yang di abuse (terlalu banyak di konsumsi). Setiap ada acara di tv tentang alkohol, saya dan mami selalu mengajak mereka untuk melihat akbibat dari mereka yang menggunakannya secara berlebihan dan mendiskusikannya secara bersama.
"Apa yang kamu rasakan saat minum wine??" saya pernah bertanya kepada mereka saat memberi mereka untuk mencoba wine. "It's funny taste and bitter" komen si boy yang saat itu masih 6 tahun. "Do you feel warm??" tanya saya lagi ke mereka dan tentu saja mereka mengangguk. "Nah itulah alkohol" saya menerangkan ke mereka. "Semakin kamu banyak minumnya, kamu akan semakin merasa hangat dan juga semakin pusing. Itu efek dari alkohol" lanjut saya lagi. "Dan pada akhirnya kamu bisa tidak tahu apa yang kamu lakukan karena head ache and behaviour kamu totally nggak bisa di kontrol, sehingga buat some people langsung tidur dan the other some jadi aggresive or silly" saya masih meneruskan.
Banyak orang tua yang hanya tahu melarang anaknya untuk jangan begini atau tidak boleh begitu tapi tidak mau repot untuk menerangkan akibat atau efeknya kalau mereka melakukan itu. Sebenarnya cara paling efektif mengajarkan anak-anak kita adalah dengan memberi contoh, bimbingan dan didikan dari apa yang kita lakukan sehari-hari. Termasuk dengan memberikan mereka untuk mencoba semua makanan dan minuman yang kita konsumsi dan memberi batasan-batasan dan penjelasan dalam mengkonsumsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar