Sabtu, 19 Maret 2016

Proses Membuat Bayi


Tulisan ini sebenarnya sudah lama tapi karena berhubungan dengan perbincanang saya dengan si boy tadi pagi, mengenai bagaimana bisa hamil, makanya saya publish tulisan ini sekarang di sini. 

Saya menjelaskan sebelumnya kepada cici dan boy kalau mami dan daddy berdoa, berpelukan kemudian tidur bersama, kemudian bisa ada baby di dalam perut maminya. Cici yang saat itu sudah berusia sekitar 9 tahun lebih (kalau tidak salah saat itu) masih belum puas dengan jawaban saya malah bertanya lagi, "Koq bisa sperma daddy masuk ke perut atau telur mami??" tanya dia saat kita berbincang-bincang. Yup saat itu saya sudah sedikit menjelaskan kepada mereka kalau baby ada dari pertemuan dari sperma dan telur di dalam perut wanita. Tentu saja saya tidak menceritakan bagaimana proses bisa masuknya sperma pria ke sel telur wanita karena saya rasa dia belum cukup dewasa utnuk mengetahui hal ini.

Waktu cici berusia 11 tahun, saya ada meminjam buku mengenai puberty ini. Saya membimbing si cici membahas buku ini sedikit demi sedikit biar dia mengerti dengan jelas tiap-tiap point penting dari buku yang menurut saya bermanfaat untuk di baca buat para anak yang mulai beranjak dewasa. 

"Bagaimana bisa ada baby di dalam tummy mami??" tanya dia lagi dalam perbincangan kami berdua, saat membahas buku puberty ini. "Soalnya aku bingung bagaimana penis bisa masuk ke vagina" dia memberi alasan ketika saya bertanya kenapa kamu ingin tahu, berdasarkan informasi yang dia baca dari buku ini. Karena memang saya yang ingin dia membaca buku ini...jadi berarti saya juga sudah siap menghadapi pertanyaan ini. Otomatis pula berarti saya sudah siap untuk menjelaskannya dan membimbing mengenai hal ini kepada dia. Jadi yah akhirnya saya menjelaskan mengenai kegiatan seksual antara pria dan wanita kepada buah hati saya ini. Tentu saja harus dengan pola pikir dan bahasa yang dia mengerti serta tidak vulgar.

Tentunya tidak mudah namun tidak juga setabu yang kita bayangkan.Tidak mudah karena memang harus bisa menggunakan kalimat dan kata-kata yang mudah atau sudah di mengerti oleh dia. Tabu?? Hhmmm tidak perlu tabu membicarakan hal ini menurut saya sih, karena keterbukaan dan saling percaya adalah modal awal yang baik dalam membina hubungan yang baik antara orang tua dengan anak abg'nya. 


"Our relationship based on trust, respect and help each other" point yang selalu saya tanamkan kepada dia dan little brothernya. Dan point inlah yang tadi saya ingatkan lagi kepada dia. "Daddy and mami trust kamu dan kamu trust daddy and mami...so we can always tell or ask anything and we will tell the truth. Daddy respect kamu dan kamu respect daddy...so we can and try understand each other. And obviously...we always help each other" pesan saya buat meyakinkan adanya suatu hubungan baik yang saya dan maminya inginkan dengan dia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar