Sabtu, 19 Maret 2016

Proses Membuat Bayi


Tulisan ini sebenarnya sudah lama tapi karena berhubungan dengan perbincanang saya dengan si boy tadi pagi, mengenai bagaimana bisa hamil, makanya saya publish tulisan ini sekarang di sini. 

Saya menjelaskan sebelumnya kepada cici dan boy kalau mami dan daddy berdoa, berpelukan kemudian tidur bersama, kemudian bisa ada baby di dalam perut maminya. Cici yang saat itu sudah berusia sekitar 9 tahun lebih (kalau tidak salah saat itu) masih belum puas dengan jawaban saya malah bertanya lagi, "Koq bisa sperma daddy masuk ke perut atau telur mami??" tanya dia saat kita berbincang-bincang. Yup saat itu saya sudah sedikit menjelaskan kepada mereka kalau baby ada dari pertemuan dari sperma dan telur di dalam perut wanita. Tentu saja saya tidak menceritakan bagaimana proses bisa masuknya sperma pria ke sel telur wanita karena saya rasa dia belum cukup dewasa utnuk mengetahui hal ini.

Waktu cici berusia 11 tahun, saya ada meminjam buku mengenai puberty ini. Saya membimbing si cici membahas buku ini sedikit demi sedikit biar dia mengerti dengan jelas tiap-tiap point penting dari buku yang menurut saya bermanfaat untuk di baca buat para anak yang mulai beranjak dewasa. 

"Bagaimana bisa ada baby di dalam tummy mami??" tanya dia lagi dalam perbincangan kami berdua, saat membahas buku puberty ini. "Soalnya aku bingung bagaimana penis bisa masuk ke vagina" dia memberi alasan ketika saya bertanya kenapa kamu ingin tahu, berdasarkan informasi yang dia baca dari buku ini. Karena memang saya yang ingin dia membaca buku ini...jadi berarti saya juga sudah siap menghadapi pertanyaan ini. Otomatis pula berarti saya sudah siap untuk menjelaskannya dan membimbing mengenai hal ini kepada dia. Jadi yah akhirnya saya menjelaskan mengenai kegiatan seksual antara pria dan wanita kepada buah hati saya ini. Tentu saja harus dengan pola pikir dan bahasa yang dia mengerti serta tidak vulgar.

Tentunya tidak mudah namun tidak juga setabu yang kita bayangkan.Tidak mudah karena memang harus bisa menggunakan kalimat dan kata-kata yang mudah atau sudah di mengerti oleh dia. Tabu?? Hhmmm tidak perlu tabu membicarakan hal ini menurut saya sih, karena keterbukaan dan saling percaya adalah modal awal yang baik dalam membina hubungan yang baik antara orang tua dengan anak abg'nya. 


"Our relationship based on trust, respect and help each other" point yang selalu saya tanamkan kepada dia dan little brothernya. Dan point inlah yang tadi saya ingatkan lagi kepada dia. "Daddy and mami trust kamu dan kamu trust daddy and mami...so we can always tell or ask anything and we will tell the truth. Daddy respect kamu dan kamu respect daddy...so we can and try understand each other. And obviously...we always help each other" pesan saya buat meyakinkan adanya suatu hubungan baik yang saya dan maminya inginkan dengan dia. 

Jumat, 18 Maret 2016

Enaknya Pacaran

Tidak terasa sudah hampir 20 tahun yang lalu saya jadi pacarnya si mami. Yang awalnya cuma teman pulang ehhh akhirannya jadi bisa teman di ranjang. Yang tadinya cuma bisa megang tangannya saja, sekarang sudah bisa megang......kepalanya, sampai ngejitaknya pula.

Kira-kira perlu tidak sih pacaran itu?? Kalau di tanya ke saya, malah saya yang bingung soalnya bagaimana bisa menikah tanpa melalui proses pacaran. Karena pacaran itu merupakan proses awal untuk mengenal calon suami atau istri kita itu. Tentu saja setiap proses ada enak dan tidaknya, tergantung kita yang menjalaninya. Tapi kalau buat saya, yah tentu saja amat sangat menyenangkan.


Sebagai mahluk sosial tentu saya punya banyak teman. Dari beberapa teman yang ada tentunya saya tertarik dengan mahluk manis yang bernama perempuan. Dari banyak perempuan yang saya kenal, tentu sebagai remaja, saya ingin mengenal lebih jauh salah satu dari mereka. Akhirnya jatuh pilihan pada cewek cantik, judes, rapih, bawel, berpandangan luas, mau berusaha...yup...itulah si mami. 

Mempunyai pendamping yang sempurna pasti tidak mungkin, tapi mencegah mendapatkan yang berantakan, memalukan dan menyakitkan itu masih memungkinkan bukan?? Apa mau tahu-tahu punya pasangan hidup yang berpenyakitan?? Atau juga yang berbeda umur 30 tahun?? Atau juga ringan tangan dan sumpah serapah?? Nah disinilah kayaknya perlunya pacaran itu. Kita bisa tahu karakteristik dari calon pendamping hidup kita. Kalau dulu saya tidak pacaran sama mami, pasti saya sudah kesel banget sering di judesin sama dia. Begitu juga si mami, pasti akan makan ati melihat saya yang slebor dan gak rapih ini. Belum lagi si mami sering saya isengin, ledekin bahkan sering mendengar suara merdu dari bum saya. 

Saat si mami lagi PKL di luar Jakarta, saya menyempatkan diri bermain ke rumah calon mertua dan membantu toko dia. Belum lagi membantu proses yang musti di urus ke uni dia saat dia jauh pula. Begitupun si mami yang selalu datang tiap hari besar, kelahiran atau acara-acara keluarga saya. Menyenangkan bisa belajar dan menyesuaikan diri dengan calon pendamping kita dan keluarga dia juga. 

Apa lagi manfaat pacaran?? Kita bisa saling melengkapi, bersaing dan bekerja sama. Saya bukan orang pintar, begitupun mami...tapi kita ingin menjadi lebih baik. Makanya tiap kali ujian, kita selalu mendukung dan membantu mengajari dan mengetes bahan yang akan di ujiankan di kampus. Kita juga selalu bersaing untuk mendapat hasil terbaik. Siapa yang kalah harus siap-siap di traktir oleh yang menang. Alasannya?? Apa gak malu sudah kalah malah masih di traktir pula?? Jujur kita sih dulu gak mau sampai kalah dan malu yah. Salah satu pelajaran yang saya dan mami ambil dari sikap bersaing ini, kita mau berusaha yang terbaik buat bersama. Fun kan?? 

Bohong deh kalau saya bilang pacaran tidak pernah jalan keluar berdua dia. Menjelajah Jakarta berdua dia sering kita lakukan. Dari modal iseng dan membuang suntuk setelah 6 hari nguli dan berusaha, boleh dong ada aksi gila-gilaan. Yup setiap kali pulang Gereja di hari Minggu...kelayapan dengan asal naik bis dan turun di mana saja, itulah yang biasa kami lakukan saat itu. Dari Jakarta Timur ke bagian Jakarta lainnya, bahkan sering kali kita tidak tahu lagi ada di mana. Kemudian baru kita cari mall terdekat dan lunch serta nonton film bersama. It's silly dan wasting huh?? But it was a great fun though. 

Peluk dan cium gak pernah?? Bohong dan muna deh kalau saya bilang gak pernah. Tantangan dan dosa selalu mengintai itu sudah pasti benar. Justru di sinilah dilatih untuk bisa menghindarinya atau tidak dan juga melatih apa bisa memilih yang terbaik atau tidak. Apa gunanya belajar tanpa ada ujiannya?? Bagaimana kita bisa tahu untuk memilih yang benar di atas yang salah?? 

Tapi sekali lagi, semua tetap pada pilihan dan pendapat masing-masing. Namun yang pasti buat saya, pacaran itu menyenangkan...bahkan sampai saat ini kita pun masih seperti pacaran sambil senggol-senggolan, cubit-cubitan sampai keplak-keplakan segala.



 

Bagaimana bisa hamil??

Seperti biasa, setiap kali ada kesempatan untuk bisa ngobrol ngalor ngidul sama cici dan boy pasti saya gunakan sebaik-baiknya. Nah tadi setelah mengantar si cici ke sekolah dan dalam perjalanan menuju ke sekolah si boy, kita juga ada kesempatan ngobrol. Entah bagaimana, topik yang di tanya si boy adalah mengenai mami bisa hamil.

"Lah kan dulu daddy pernah terangin ke kamu" kata saya menjawab pertanyaan jagoan 9 tahun saya ini. "Apa yang kamu ingat dari yang daddy jelasin dulu??" saya mau tahu apa yang pernah saya omongin ke dia dulu, biar jelasinnya tinggal meneruskan apa yang pernah saya ajarkan dulu ke dia. "Daddy sama mami pray biar di kasih Tuhan dan bisa dapat baby" dia menjawab.

"Yup...that's right boy. Tapi mami dan daddy juga tidur bersama dan tanpa pakaian" saya menambahkan penjelasan saya kali ini. "Jadi tidak hanya dengan berdoa??" tanya dia keheranan kali ini. "Doa itu tentu perlu, tapi semua doa tanpa usaha juga tidak akan berhasil" saya menjelaskan. "Tapi proses setelah mami dan daddy berpelukan dan tidur bersama di ranjang serta tanpa pakaian ini belum bisa daddy jelaskan saat ini" kata saya. "Ada proses sperm yang masuk dan membuahi egg mami sehingga bisa menghasilkan suatu kehidupan baru" saya melanjutkan. "Nanti kalau kamu sudah more mature pasti daddy kasih penjelasan lebih jauh soal bagaimana sperm daddy bisa masuk ke egg mami" janji saya ke dia. "Anyway, kamu tahu dan ingat kan soal sperm dan egg ini?? saya bertanya untuk meyakinkan kalau dia ingat kalau sperm adalah sel dari pria yang di gunakan untuk membuahi sel telur dari wanita.

Orang tua memang kadang bingung atau tabu saat mendapat pertanyaan yang satu ini dari anaknya, baik yang masih berusia balita maupun yang sudah beranjak remaja. Saya juga bingung bagaimana harus menjelaskannya dulu, tapi saya tahu suatu saat akan muncul pertanyaan dari cici maupun boy. Apalagi kami selalu membimbing dan mendidik mereka untuk berani bertanya dan kritis.

Jadi bagaimana harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini?? Yah tentunya orang tua harus lebih pintar dan mau repot untuk ini, serta menempatkan posisinya di posisi buah hati mereka. Contohnya, saat saya menjelaskan kepada cici dan boy saat mereka lebih kecil...saya hanya mengatakan yah dengan berdoa dan meminta Tuhan di kasih bayi. Karena memang pola pikir mereka saat itu masih simple dan lebih membutuhkan pendekatan dengan membawa Tuhan. Sedangkan untuk si boy yang sudah 9 tahun, saya lebih membuka mengenai porsesnya sedikit, yaitu dengan mami daddynya tidur bersama dan tanpa pakaian..nah proses selanjutnya si boy harus menunggu saat sudah lebih dewasa, seperti seumuran si cici misalnya.

Pertanyaan selanjutnya mungkin bagaimana kita bisa tahu pola pikir dan pola hati buah hati kita. Nah ini hanya orang tuanyalah yang bisa menjawab. Kenapa?? Karena merekalah yang seharusnya tahu soal ini. Dengan membiasakan berkomunikasi dan berinteraksi dengan cici dan boy kami jadi tahu pola pikir dan pola hati mereka.

Saya pernah menjelaskan kelanjutan dari proses masuknya sperm pria ke sel telur kepada si cici yang saat itu berusia 11 tahun. Saya transfer nanti tulisan saya itu ke sini untuk tulisan berikutnya.So tunggu saja yah kelanjutannya.

Minggu, 13 Maret 2016

Tanda Suami Mencintai Istri


Baru saja saya membaca sebuah artikel mengenai 8 tanda kalau suami mencintai istrinya. Wahhh bagus juga nih untuk di baca dan di coba, pikir saya dalam hati. Ternyata memang isinya bagud dan penting untuk bisa di pelajari dan lakukan.

Yang pertama di tuliskan yaitu selalu menyenangkan istri dengan memberi pujian. Kemudian istri di ajak mengeluarkan pendapat di susul dengan selalu membanggakan istrinya. Lalu menggenggam tangan istri sebagai tanda "kepedulian suami kepada istri" , tanpa harus mengatakannya. Yang kelima yaitu selalu menghabiskan masakan si istri walaupun tidak enak. Berikutnya ringan tangan dalam membantu tugas istri. Kedua sebelum terakhir yaitu tidak tergoda oleh wanita lain atau selalu setia dengan menghargai berartinya si istri yang telah menemani selama ini. Kemudian di tutup oleh selalu mendorong istri utnuk bisa menjadi lebih baik.

Saya pribadi, setuju dengan semua isi dari tulisan ini tapi.....rasanya masih kurang lengkap. Kenapa saya katakan masih kurang lengkap?? Karena ada beberapa hal yang menurut saya masih bisa di tambahkan.

Sebagai perempuan, kata si mami, siapa coba yang tidak suka belanja. Dan sebagai suami, sudah "nasibnya" saat harus nemenin istri belanja. You know what I mean by "nasibnya" di sini kan?? Yah apalagi kalau bukan soal waktu yang begitu lama dan membosankan saat mereka berbelanja ria. Sudah muter-muter seluruh mall akhirannya cuma beli es krim saja. Kadang bagus juga sih karena artinya gesekan kartu di dompet bisa terhindari. Maksud saya di sini yaitu, di perlukan kesabaran dari suami dalam menghadapi kemauan istri. 


Kasus belanja bisa berbalik 180 derajat saat si mami menemukan barang yang dia ingin beli. Mau tidak mau yah harus siap mengeluarkan dana untuk menyenangkan hobi dia ini. Sebagai suami yang baik, tentu ingin menyenangkan istrinya...dan sebagai istri yang baik harus tahu dan mengerti kemampuan dana entertain dia, betul kan??  

Istri sudah kerja dan membantu suami dalam perekonomian keluarga, baik secara langsung maupun tidak langsung. So sudah wajar dan sepantasnyalah kita bisa menikmati hasil jerih payah kita bersama dengan menikmati liburan. Bagus kalau bisa menikmati akhir pekan dan libur bersama, tapi kalau tidak bisa...paling tidak setahun sekali refreshing keluar kota untuk beberapa saat dan melakukan kegiatan yang berbeda dari rutinitas sehari-hari.

Iseng. Yup cici dan boy sudah tahu benar karakater daddynya soal ini...nah apalagi maminya kan. Dasar memang mempunyai kemampuan atau talenta unik yang bisa di manfaatkan untuk membuat mereka tertawa dan kadang juga rasa terganggu. Yup....saya harus bisa mengetahui selera humor si mami sehingga bisa membuat si mami tersenyum dan bahagia dan tidak jarang pula mau ngeplak saya.

Suka tidak suka, mencintai, membahagiakan dan mensejahterakan istri sudah termasuk dalam tanggung jawab suami, begitupun sebaliknya. Bagaimana bisa mendapatkan suami atau istri yang mencintai kita?? Yah menurut pengalaman pribadi yah dengan pacaran. Di tulisan berikutnya saya akan mempublish tulisan lama saya tentang Enaknya Pacaran sebagai salah satu referensi dari saya.


Sabtu, 12 Maret 2016

Belajar dari Orang-orang Gagal

Minggu lalu saat baca-baca facebook ada bacaan motivasi dari quote orang-orang yang pernah gagal namun akhirnya mereka bisa menjadi berhasil dan juga terkenal. 

Nah karena kebetulan saat itu si boy belum belajar, makanya jadi ada ide untuk bisa memberi dia bimbingan dan pelajaran untuk dia.

"Kamu tahu siapa Richard Branson boy??" tanya saya setelah dia membaca quote dari Richard Branson ini. Tentu saja dia belum tahu mengenai si Sir pemilik Virgin Airline ini. Yah seperti biasa, karena ke belum tahuan si boy ini, saya menjelaskan mengenai siapa dia ini secara singkat. Jujur saya sendiri juga belum kenalan sama dia jadinya hanya tahu yang se singkat-singkatnya saja. "Apa menurut kamu inti dari quote dia ini??" tanya saya lagi ke dia. Tentu saja jawaban seorang bocah 9 tahun hanya bisa yang semampunya dia saja. Namun tentu saja kemauan dan usaha dia untuk menggunakan kesempatan dia untuk memberi jawaban itulah yang sangat saya hargai. Kemudian saya memberi tahu apa yang menurut saya inti  dari quote ini.

Ngomongin soal resiko tentu saja sudah berulang kali kami bahas bersama. Nah kebetulan ada quote dari pendiri facebook ini yang bisa saya jadikan bahan pengingat buat membicarakannya lagi bersama si boy. "Resiko terbesar yang bakal kita terima yaitu saat tidak mau mengambil resiko itu sendiri" saya menanamkan pesan ke dia. "Tapi tentu saja kamu harus sudah memikirkannya terlebih dahulu" lanjut saya memberi bimbingan dan pelajaran buat dia ini.

"Don't worry to fail and do the best" boy memberi opini arti dari quote bos Microsoft ini. "Yup, that's right boy" kata saya yang senang mendengar opini dia ini. "Makanya daddy selalu bilang sama kamu do the best and kalau kamu wrong or fail...you just need to learn from it and do it better next time" saya menanamkan pesan buat dia.






 "When something bad happens, there will be something good after"opini dia kali ini mengenai quote dari Jack Ma, pendiri Alibaba ini. "Bisa jadi begitu tapi bisa juga tidak boy" saya memberi opini dari opini dia ini. "Saat kamu mau belajar dari something bad yang kamu alami, maka something good bisa terjadi. Tapi kalau kamu tidak mau belajar dan malah terlarut dan menyesalinya...kamu akan semakin jatuh" lanjut saya memberi ceramah ke dia. Dia memilih quote ini sebagai favorite dari beberapa quotes yang kita baca dan bahas bersama. "Karena aku percaya akan ada yang lebih baik di hari esok" dia memberi penjelasan di balik pilihan dia ini. "Well done boy, kamu artinya optimis" kata saya kepada dia dengan senang.

"Kalau daddy suka yang ini boy" saya memberi pendapat mengenai favorite quote saya ini. "Pengalaman dari orang-orang gagal yang terus belajar dan berusaha untuk bisa berhasil memberi pembelajaran tak ternilai buat kita untuk bisa berhasil juga" alasan saya menyukai quote ini, yang saya sendiri tidak tahu apa dan siapa Abdul Kalam ini, yang mengucapkan quote ini.





Memberi pelajaran untuk anak tentu tidak hanya melalui hal edukasi saja karena pelajaran dan bimingan dalam hal asam garam realita hidup tentu juga sangat di butuhkan oleh mereka agar mereka tidak terkejut saat mereka harus menghadapinya. Dengan membaca dan mendiskusikan pesan dari mantan orang-orang gagal dan mau berusaha adalah salah satu hal termudah yang bisa kita lakukan buat dan bersama mereka.

Sabtu, 05 Maret 2016

Belajar Membuka Pintu



Cici yang sudah 14 tahun dan boy yang sudah 9 tahun koq masih di ajarin membuka pintu sih?? Iya, beneran. Tadi di perjalanan menuju trial netball'nya cici dan les gitarnya si boy, saya mengajarkan mereka untuk bisa belajar membuka pintu.

"Guys...Kamis kemaren daddy memecat salah satu staff daddy lho" saya membuka pembicaran dengan mereka. "Really??" tanya si boy cepat. "Daddy yang memecat dia??" lanjut dia lagi dengan pertanyaan selanjutnya. "Yup. Daddy yang mecat dia walaupun dia itu salah satu staff yang daddy suka, karena di perintahkan oleh bos daddy" saya menjawab pertanyaan dia tadi.
"Kenapa memangnya dad??" tanya si cici kali ini. "Soalnya dia melanggar peraturan" jawab saya. Selanjutnya saya menjelaskan secara singkat pelanggaran apa yang di langgar oleh si Alex, staff yang saya pecat ini, karena memang saya tidak mementingkan cerita ini sebab point pentingnya bukan di sini.

"Sewaktu kita mengucapkan salam perpisahan di hari terakhir dia ini, Billy mengucapkan kalimat yang berbeda dari yang lainnya lho" saya melanjutkan cerita saya kepada cici dan boy. "Memangnya Billy bilang apa dad??" tanya mereka berdua penasaran. "Menurut kamu apa yang dia katakan??" saya menantang mereka. Tentu saja mereka bingung menerka pertanyaan saya ini.

"How lucky you are" saya memberi jawaban mengenai apa yang di katakan oleh si Billy ini. "Tahu tidak kenapa daddy bilang apa yang di katakan Billy ini sangat menarik" tantangan saya berikutnya kepada mereka. "Soalnya Billy tidak suka bekerja di tempat daddy" si boy menjawab dengan cepat. "Make sense boy jawaban kamu, tapi bukan ini yang daddy coba arahkan kepada kamu" saya menerangkan kepada dia.

"Saat satu pintu tertutup berarti ada pintu yang lainnya terbuka. Pernah mendengar quote ini??" tanya saya lagi ke mereka. Tentu saja mereka menjawab pernah karena memang daddynya suka ngobrol dan suka memberi arahan model beginian kepada mereka, apalagi kalau ada quote yang dapat memberi motivasi kepada mereka. "Nah makanya kalau kamu melihat sesuatu itu dari sudut positifnya, maka akan tampak positifnya" saya memberikan point mengenai apa yang kita bicarakan ini.

"Alex harus belajar the hard way kali ini karena 1 pintu sudah tertutup buat dia tapi bukan berarti pintu dia lainnya tertutup juga selamanya" lanjut saya. "Dia harus belajar dari kesalahan yang dia perbuat untuk memperbaiki diri dan bisa mencapai tujuan dia melalui kesempatan atau pintu lainnya" saya masih berkotbah. "Dan inilah yang harus kamu ingat dan belajar pula melalui contoh riil yang daddy share ini" saya menanamkan pelajaran untuk mereka berdua.



Membuka sebuah pintu memang tampak mudah, tapi di saat kita sedih dan putus asa...di sinilah kita harus bisa membuka pintu lainnya yang membawa kita bisa mencapai tujuan kita.

Ngobrol soal Sukses



Setiap orang pasti mempunyai definisi sukses yang berbeda satu sama lainnya. Cici dan boy saja mempunyai jawaban yang berbeda saat saya menanyakan hal ini kepada mereka lebih dari setahun yang lalu.

Hari ini si boy dapat undangan ulang tahun dari temannya. Dan nanti sore kita ada rencana untuk ke Gereja, seperti setiap hari Minggu lainnya yang biasa kita lakukan. Hhhmmm artinya saya harus bisa memberi pelajaran atau bimbingan kepada cici dan boy lebih awal dari baisanya, itulah yang ada di pikiran saya sesaat saya terbangun dari tidur di pagi tadi.

Apa yang akan saya berikan dan bimbing buat mereka yahhh?? Pertanyaan lainnya yang hinggap di pikiran saya pula. Ahhaaa bagaimana kalau saya ajak mereka ngobrol soal sukses saja hari ini.

"Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata sukses??" tanya saya kepada cici yang berusia 12 dan boy yang berumur 7 tahun ini. "Punya kerjaan yang bagus, rumah yang besar dan banyak uang" jawab si cici. "Ada lebih dari satu mobil, bisa jalan-jalan setahun sekali ke luar negeri atau keluar kota dan punya good wife" si boy melengkapi jawaban cicinya ini. "Hmm kenapa kamu memberi opini sukses seperti itu??" gali saya lebih dalam. "Karena mami dan daddy seperti itu dan kita mau seperti mami dan daddy" cici dan boy saling melengkapi memberi inti jawaban seperti ini. "Woow thanks sudah di bilang sukses deh sama kalian...tapi sukses kan bukan selalu materi" saya mulai memberi arahan kepada mereka. "Karena kamupun bisa sukses saat ini juga kan" saya meneruskan.

"Achieved and finsihed our tasks" si boy langsung memberi jawaban setelah mendengar clue dari saya. "Yup sukses bisa dikatakan seperti itu...coba kasih contoh dari sukses yang telah kamu raih" saya memuji jawaban si boy tapi ingin lebih jauh mengetahui pola pikir dan pola hati dia ini. "Saat saya menyelesaikan tugas menulis yang daddy berikan walau saya tidak suka menulis" dia memberi contoh. "Hhhmm apa itu sukses ci??'" saya menantang si cici untuk memberi opini. Si cici mengangguk setuju tapi rada ragu-ragu. "Karena daddy akan tanya, kenapa kamu jawab begitu" si cici memberi jawaban ketika saya tanya kenapa dia menjawabnya ragu2. "Loh bukannya abgus kalau daddy tanya begitu??" saya balik bertanya ke cici. "Artinya daddykan mau tahu dan mau mendengar apa opini kamu tanpa memberi penilaian benar2 atau salah dari jawaban kamu" saya memberi penjelasan kepada dia. "Percaya ci dan boy, tidak semua orang tua bisa meluangkan waktu untuk berdiskusi atau juga mendengar opini dari anak-anak mereka lho...dan daddy rasa kamu beruntung karena daddy mau dan berusaha untuk selalu meluangkan waktu untuk hal penting ini" saya melanjutkan.

 "Ok balik kepada komen si boy tadi yang soal dia bisa menyelesaikan tulisannya karena terpaksa...menurut daddy itu yang bisa menilai sukses atau tidaknya yah hanya si boy sendiri" saya mengembalikan topik ini. "Kenapa?? Karena dialah yang tahu apa yang dilakukannya itu telah melalui beberapa langkah atau tahap untuk menjadi sukses atau tidak" saya mulai mengarahkan dan menanamkan suatu pelajaran buat mereka.

"Tahap untuk menjadi sukses yaitu tahu target yang ingin kamu capai, buat rencana-rencana untuk mencapainya, pilih yang terbaik serta yang positif dan resiko terkecil dari rencana-rencana yang telah kamu buat, jalankan rencana yang telah kamu buat, evaluasi yang telah kamu buat dan belajar dari sini pula untuk bisa menjadi lebih baik...." saya menjelaskan tahap-tahap untuk sukses yang saya maksud sebelumnya.

"Seberapa kecilpun sukses yang kamu telah raih...akan memberi kepuasan tersendiri. Dan semakin sering kamu meraih sukses berarti kamu menjadi orang yang lebih baik setiap kalinya" saya memberikan gambaran tentang reward yang akan mereka dapatkan dari sukses yang telah mereka usahakan. "Nah sekarang kamu tuliskan apa yang kamu pelajari dari sukses yang telah kita bicarakan ini" saya memberikan tugas kepada mereka berdua sebagai evaluasi dari apa yang saya telah bimbing dan ajarkan kepada mereka.