Minggu, 28 Februari 2016

Membaca Gambar

Tidak salah nih kita bisa membaca gambar?? Mungkin ini yang ada di pikiran kita saat membaca judulnya. Beneran lho kita bisa membaca melalui gambar, bahkan saya bisa di katakan kadang kita perlu bisa membaca sebuah gambar. Tidak percaya?? Silahkan lihat saja pengalaman saya bersama cici dan boy ini.

Dua minggu yang lalu saya ada beli meja baju yang akan kami tempatkan di kamar baru kami yang sudah selesai di bangun. Tidak seperti di Indonesia, kebanyakan semua barang-barang furniture yang kita beli harus kita pasang atau rakit sendiri. Jadi biarpun saya bukan handyman (tukang lah kasarnya), sedikit banyak harus punya peralatannya, seperti palu, obeng yang lengkap, kunci Inggris, dan lain-lainnya. Selain itu kita harus tahu juga cara memasangnya melalui gambar petunjuk (manual instruction) yang tersedia.

"Come on guys, kamu help daddy yah" saya meminta bantuan cici dan boy, setelah semua peralatan tukang saya siap. "Sekarang kita mulai dari check apa semuanya ada, jangan sampai ada yang hilang" saya memberi aba-aba. Maka kita cek satu persatu apa saja yang harus ada dalam box yang baru kita buka. Tentu saja kita harus melihat dari buku petunjuknya untuk hal ini.  Setelah semuanya lengkap, maka kita mulai memisahkan beberapa skrup dan paku yang ada beberapa jenis yang berbeda ini, tentu saja biar lebih mudah sewaktu kita memasangkannya.

 "Ok boy, kamu ambilin yang ada tanda A dan C nya, kemudian yang B dan D yah" saya memerintah si boy. "Kamu yang pasang keduanya ini yah ci, dan pakai paku jenis yang Z1" saya memerintah si cici karena saya akan memasang yang satunya lagi. "Jangan lupa kamu lihat bagaimana memasangnya yah" lanjut saya. "Nah kamu ini boy boleh kencangin paku ini pakai obeng yang ini" saya memberi arahan kepada si boy yang sudah menunggu perintah selanjutnya.


Setelah tahap pertama selesai, maka kita beranjak ke tahap berikutnya, menggabungkan kayu-kayu tersebut dengan  bantuan paku dan lem untuk membentuk laci dari meja baju ini. Tentu saja kita silih berganti memperhatikan gambar petunjuk yang tersedia.

"Koq ini gak bisa yah??" tanya saya kepada mereka. "Pasti ada yang gak bener nih" kata saya lagi. "Coba sini aku lihat" kata si cici. "Ini kan seharusnya di sini dad" kata cici memberi arahan ke saya. Dan ternyata dia benar sehingga kita bisa memasangkannya secara benar sekarang. "Dumb..dumb..dumb..." kata dia sembari melantunkan lagu ledekan dia ke saya. "Dasar nih cheeky mbek (cheeky  = reseh, mbek karena maminya Jawa dan saya suka panggil dia mbek sebagai pengganti mbak)" saya merespon ledekan dia ini.

Setelah memakan waktu sekitar sejam'an akhirnya selesai juga meja baju kita ini. Tentu saja prosesnya tidak mudah karena kita harus bekerja sama dalam membaca gambar petunjuknya, tapi tidak juga susah koq. 

Membaca tentu bukan hanya melalui hruuf-huruf saja, tapi juga bisa melalui gambar seperti apa yang baru saya tuliskan. Namun yang paling penting adalah bisa membimbing dan mendidik cici dan boy melalui media yang berbeda-beda di setiap ada kesempatan. Serta bagaimana membuat mereka mengerti atau memahami apa yang mereka baca dan mereka bisa melihat hasil dari yang mereka pahami ini.

Jadi benarkan kadang kita perlu bisa membaca dari suatu gambar??


  

Sabtu, 27 Februari 2016

Koq bisa Anaknya Doyan Sayur dan Buah??



"Woowww si boy hebat lho....dia satu-satunya yang mau makan sayur" sebuah pujian untuk si boy dari mama salah seorang temannya minggu lalu. Yup, temannya si boy, Zayne, minggu lalu ulang tahun dan si boy di undang untuk main ke rumahnya bersama beberapa teman lainnya. Dan seperti komentar biasa yang sudah kami sering dengar, kalau hanya dia itu yang mau makan sayuran serta buah dari diantara teman-teman lainnya. "Koq bisa dia suka sayur dan buah??" pertanyaan yang sering kami dapati dari orang tua temannya cici maupun boy.

Rasanya memang bukan hal yang aneh buat para orang tua menghadapi masalah yang satu ini, anak tidak suka makan sayur dan buah. Mungkin yang sekarang sudah menjadi orang tua dulunya juga tidak suka makan sayur dan buah juga kan?? Kalau saya memang paling picky (suka milih-milih) kalau soal makan sayur. Kadang kalau ingat waktu dulu suka ketawa sendiri. Bisa-bisanya tuh misahin seledri dan daun bawang dari kuah bakso karena saking alerginya sama sayur atau makanan yang berwana hijau. Atau ngebuang sayuran dari semua makanan yang akan saya makan. Padahal sekarang saat saya makan rasanya tidak berasa apa-apa dan tinggal langsung di telan saja.


Beberapa metode kami dalam membimbing dan membuat cici dan boy tidak reseh dan mudah untuk makan sayur dan buah yang bisa kami share yaitu:
1. Membiasakan memakan berbagai macam sayur dan buah
Sewaktu mereka dalam kandungan, masih bayi dan sampai saat ini, biasakan dan kenalkan mereka dengan berbagai macam sayur dan buah-buahan untuk mereka konsumsi. Meskipun masih mentah, kalau memang sayurannya bisa di makan, biarkan emreka untuk mencobanya. Seperti seledri, bawang bombay, tomat, mentimun, bayam maupun wortel adalah contoh yang mudah dan bisa langsung di konsumsi dalam keadaan mentah, dan bisa di jadikan bekal buat mereka bawa ke sekolah.

2. Trauma makan sayur
Kenapa saya dulu bisa tidak doyan sayur?? Jujur saya tidak ingat pastinya, tapi salah satu yang saya ingat waktu itu sempat makan sayur cai sim yang rasanya pahit sekali. Dan semenjak itu saya anti makan sayur. Atau juga contoh lainnya kenapa saya tidak suka sama mentimun karena sewaktu kecil selalu makannya mentimun dan mungkin sampai titik bosan sehingga membuat saya eneg dan tidak mau makan mentimun lagi. Nah hal ini tentu berhubungan dengan point pertama saya di atas, membiasakan anak untuk memakan berbagai macam sayur dan buah, jadi tidak hanya semacam saja.

3. Jangan takut sama anak
Jujur saja...banyak orang tua yang "takut" (baca: mengalah) sama anaknya. Karena sering mengalah dan anak menang terus, maka si anak sudah tahu trik mengalahkan orang tuanya dan menjadi semaunya sendiri. Koq saya tahu?? Lah dulu saya begini koq, kan sering menang karena tidak mau makan sayur, walau di paksa kayak apapun juga. Belajar dari diri sendiri dulu, makanya harus ada cara yang lebih pinter mengalahkan cici dan boy, yaitu di ajak tanya jawab kenapa alasannya dia tidak suka sayur ini?? Mungkin karena takut harus menjelaskan panjang lebar dan njelimet makanya di makan juga deh tuh sayur dan buahnya :).
Cara lainnya buat mengalahkan anak di keadaan kepepet, suruh mereka yang masak kalau dia tidak mau makan apa yang sudah kita masakin. Tentu karena terpaksa mereka makan juga kan jadinya. Ngomong-ngomong, ini salah satu cara si mami buat saya mau makan sayur apa yang sudah dia masak. Daripada tidur kelaparan, mending paksain deh makan sayur....ehh ternyata ok saja akhirnya.

4. Melihat sekitarnya makan sayur dan buah
Orang pertama di sekitar cici dan boy tentu saja saya dan mami. Nah saya dan mamilah yang harus memberi contoh makan sayur dan buah sehingga mereka bisa mencontohnya pula. Saat si boy masuk ke kinddy, kinddynya ini hanya menyediakan sayur dan buah sebagai menu utamanya. Jadi tidak heran kalau selama 3 tahun di kinddy dia sudah makan sayur bersama teman-temannya, dia jadi suka sekali makan sayur dan buah.

5. Komunikasi soal sayur dan buah
Banyak buku-buku bacaan bergambar mengenai sayur dan buah-buahan. Jadikan buku-buku ini sebagai sarana interaksi dan komunikasi bersama anak mengenai pentingnya buah dan sayur. Dalam beberapa hal, memang ada kalanya kita harus mengerti kalau ada sayur atau buah yang si anak tidak suka dan tentu kita tidak bisa memaksakannya. Kita bisa mengetahui hal ini dari kebiasaan kita dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka. Misalnya saja si cici tidak suka kacang hijau tapi si boy malah kebalikannya, sedang si boy tidak mau makan pisang sedang si cici ok saja.
Saat berkomunikasi dengan mereka, bisa juga di tambahkan kalau mereka harus bersyukur karena masih bisa mendapatkan dan menikmati makanan yang sehat dan bergizi. Selain bersyukur kita juga bisa mengajarkan empati kepada mereka yang kekurangan.

6. Presentasi dalam penyajian
picky'annya. Coba amati saat membawa anak-anak makan di restoran, apa mereka mau makan sayur dan buah mereka?? Hal lainnya yang bisa di coba juga dalam hal presentasi, misalnya dengan membuat sayur dan buah dalam bentuk jus yang dingin, yang umumnya lebih bisa di nikmati oleh anak-anak.
Percaya gak percaya, cara penyajian turut membuat kita mau mencoba atau tidak makanan baru yang akan kita makan. Apalagi buat anak-anak yang kita sudah kenal dengan ke

7. Selalu ada
Selain cemilan, biasakan juga ada buah dan sayur yang selalu tersedia dan mudah untuk di konsumsi. Dan orang tua harus rajin mengawasi makanan apa saja ayng sudah di konsumsi oleh buah hatinya. Jangan sampai mereka lebih banyak memakan cemilan saja. Dan selalu biasakan kepada buah hati kita untuk selalu meminta ijin kepada kita sebelum mereka mengambil atau mengkonsumsi sesuatu. Percaya gak percaya, si cici yang sudah 14 tahun dan boy yang 9 tahun saja setiap mau mengambil cemilan seperti coklat, biskuit atau chips maupun buah-buahan atau sayur-sayuran, dia selalu meminta ijin terlebih dahulu kepada kami.

Tentu saja tidak mudah mengubah mind set (pemikiran) seseorang, meskipun itu seorang anak-anak. Orang tuanya lah yang harus mau belajar dan mencoba untuk membentuk pemikiran baru yang lebih baik buat anaknya.

"You can come and stay a night or two at our home, if you promise you will have fruits and vegies at our home" saya menantang Zayne karena dia ingin menginap dan bermain di rumah kami bersama si boy. Saya mencoba membujuk dia sembari menggunakan sistem reward dalam membujuk teman si boy ini.


Senin, 22 Februari 2016

Kesempatan dan Tanggung Jawab



"Daddy mau suruh si boy ikut karate, kamu mau ikut juga gak??" tanya saya ke si cici saat kita di perjalanan sehabis jemput dia yang baru pulang kerja volunteer dari perpustakaan. "Really dad??" dia balik bertanya."Iya, memangnya kenapa??" giliran saya yang bertanya karena heran akan pertanyaan dia tadi. "Kan saya sudah ikut ballet dan juga netball, serta sekolah dan semua kebutuhan sehari-hari yang memerlukan biaya yang mahal" dia menjawab. "Oh kamu takut daddy sama mami tidak bisa bayarnya begitu??" tanya saya lagi. 


"Soalnya daddy sama mami kalau sehabis bayar keperluan buat saya terus langsung laporan ke saya" dia memberi alasan. "Hhhmm memangnya kenapa ci??" saya semakin heran. "Kan saya jadi tidak enak karena sudah ngerepotin daddy sama mami" dia menjawab. "Loh kamu jangan punya pikiran kayak begitu ci. Maksud daddy sama mami kasih tahu kamu mengenai biaya yang harus kita bayar untuk kamu itu supaya kamu menyadari kalau kamu beruntung karena mami sama daddy masih mampu dan mau bertanggung jawab dan memberi yang terbaik buat kamu" saya memberi penjelasan. "Sekaligus kita mau kasih tanggung jawab ke kamu supaya kamu jangan sia-siakan kesempatan yang ada, untuk bisa menunjang kamu biar bisa sukses nantinya" saya masih berceramah. "Tentu saja kamu tahu maksud sukses yang daddy maksud kan..." kata saya lagi. Dan tentu saja dia mengangguk karena saya dan mami memang sering membahas dan menanamkan arti sukses ini kepada mereka.

Saya dan mami selalu menyempatkan diri untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan cici dan boy sehari-hari. Menurut saya, apa yang kami bimbing dan ajarkan kepada mereka mudah untuk bisa mereka pahami. Pada kenyataannya, dari obrolan saya dengan cici tadi, ternyata ada beberapa yang mungkin mereka belum pahami dan mereka masih segan untuk menanyakannya kembali. Maka tidak salah kalau orang tua memang harus rajin mengulang-ulang untuk membicarakan hal atau topik yang sama kepada buah hatinya, tentu saja dengan bahan atau alur yang berbeda biar mereka tidak bosan dapat kuliahan yang sama setiap kalinya. 

"Kamu kalau mau sesuatu yah harus tanya dulu. Setelah itu kita diskusikan bersama" kata saya menanamkan pesan kepada dia. "Selagi daddy dan mami bisa, kita pasti dukung dan kasih yang terbaik buat kamu biar bisa sukses" janji saya. "Tentu saja kita juga expect performance kamu di semuanya itu" pinta saya sekaligus menutup perbincangan kita karena sudah sampai di Macca (McD) buat lunch.  

Minggu, 21 Februari 2016

Pendiam karena Trauma



Si mami tadi bercerita kepada saya mengenai salah satu staff barunya dia yang pendiam sekali. Staffnya dia ini bisa seharian diam tanpa berbicara sepatah katapun kalau tidak di ajak bicara duluan. Tentu saja hal ini berbeda sekali dengan si mami, yang banyak bicaranya.

Ngomong-ngomong, si mami sebenarnya juga bukan orang yang suka banyak bicara sih...tapi mungkin karena faktor jabatan dia sebagai supervisor, jadi dia harus banyak bicara dan memberi pengarahan maupun perintah kepada staffnya. Tapi yang pasti bukan karena si mami merit sama saya jadi bawelnya lho.

Kembali ke soal staffnya si mami yang super duper pendiam ini, si mami penasaran dan mencari tahu penyebabnya kenapa Andri (sebut saja namanya sebagai Andri) bisa pendiam sekali. "Soalnya mama papa saya jarang bicara ke saya. Dan kalau bicara pasti bawaannya marah terus ke saya, jadi lebih baik saya diam saja dan takut kalau nanti di marahin" Andri memberi tahu si mami alasan kenapa dia amat sangat pendiam.


"Gue jadi kasihan sama Andri" kata si mami. "Ternyata karena trauma masa kecilnya yang membuat dia menjadi pendiam sekali" lanjut si mami. "Mungkin orang tuanya stress karena kerjaannya dan juga anaknya kurang bisa berprestasi dalam hal akademinya, jadi membuat orang tuanya semakin sering marahin dia" tebakan si mami mengenai karakter dari orang tua Andri.
Dari cerita si mami ini, semakin membuat saya ingin memberi yang terbaik buat cici dan boy. Bukan dengan materi saja yang kami berikan, tapi juga harus di lengkapi dengan waktu yang bisa di gunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka. Mendengarkan cerita yang mereka alami sehari-hari, memberi bimbingan dalam menentukan arah mereka maupun sekedar menggelitikin maupun kejar-kejaran bersama mereka adalah pengalaman yang akan memberi kesan mendalam buat kehidupan mereka selanjutnya.

Dalam hidup ini, rasanya cuma dua hal yang akan selalu kita ingat selamanya. Pengalaman yang amat sangat menyenangkan sehingga memberi kesan yang begitu mendalam atau luka batin karena hal yang tidak menyenangkan yang pernah kita alami sebelumnya. Sebagai orang tua, kesan apa yang ingin anak kita ingat terhadap diri kita?? Lakukanlah sebelum terlambat.

Sabtu, 20 Februari 2016

Apa sih Surga itu??


"Apa yang ada dipikiran kamu saat mendengar kata neraka??" tantang saya kepada cici dan boy mengenai topik yang ingin saya diskusikan bersama mereka hari ini. "Daddy tidak meminta jawaban dan memberi jawaban benar atau salah tapi hanya ingin tahu opini kalian saja" saya memberi penjelasan akan pertanyaan saya ini. 




"Rumah yang besar, kumuh, tua, jelek dan banyak sarang laba-labanya" jawab si boy mendiskripsikan tentang neraka dalam bayangan dia ini. "Sebagai gurun yang luas dan tandus tanpa ada kehidupan" giliran si cici memberi gambarannya mengenai topik yang kita bahas ini. "Ok...itu yang kamu berikan sebagai gambaran dari tempatnya, bagaimana para penghuninya??" tantang saya lagi kepada mereka. "Mereka tipikal para pembunuh, saling membenci, tidak mau bekerja sama" si boy memberi opini dia kali ini. "Mereka hanya mementingkan kepentingan mereka pribadi dan senang saling menyakiti" cici memberi gambaran dari pola pikir dia ini. 


"Apakah neraka itu ada menurut kalian??" tanya saya lagi kepada mereka. "Ada" jawab si boy cepat. "Oh ya?? Kenapa kamu bisa bilang begitu??" saya menggali pola pikir si boy lagi. Kali ini dia hanya terdiam dan tidak tahu mau mengatakan apa. Si cici mengatakan ada karena bagaimana bisa percaya kalau surga ada tapi tidak percaya neraka tidak ada. Karena surga atau neraka adalah salah satu tempat buat nanti kita berada setelah kita meninggalkan dunia ini

"Bagaimana dengan surga atau neraka di dunia ini?? Artinya ada juga dong di dunia ini" tanya saya lagi. "Karena kan ada dalam doa Bapa Kami...di bumi seperti di dalam surga, artinya ada kemungkinan juga kan di bumi seperti di dalam neraka" saya memberi penjelasan kepada mereka. 

"Kalau menurut daddy bagaimana??" kali ini cici dan boy yang balik bertanya kepada saya karena mereka ingin tahu opini saya mengenai surga neraka ini. "Daddy tidak begitu peduli dengan neraka guys...karena daddy berusaha untuk membuat surga di dunia ini dulu sebelum mendambakan surga di tempat Bapa" saya memberi opini saya. 



"Maksud daddy, berpikir positif, membawa dan melakukan perbuatan yang positif, bekerja sama dengan sesama dan lingkungan, menjadi terang dan garam bagi dunia, dsb" lanjut saya. "Apa yang kita pikirkan positif dan dari hati yang positif dan baik maka kemungkinan besar hasilnya akan positif dan baik pula. Makanya lebih baik melihat dan berpikir dari sisi positif dibanding sebaliknya" saya menanamkan point yang menurut saya penting buat mereka. "Selama kita melakukan semua hal positif ini, rasanya kita tidak perlu memusingkan neraka kan??" lanjut saya lagi 

"Jadi lebih baik kita mempunyai pola pikir dan pola hati tentang bagaimana membuat sebuah kehidupan yang indah dan berwarna, saling melengkapi dan mengasihi, penuh kedamaian dan mau bekerja sama dengan semuanya kan, sehingga kita bisa merasakan surga di dunia...karena rasanya tidak akan berbeda dengan surga yang sesungguhnya kelak" saya mengarahkan kesimpulan akhir dari perbincangan surga neraka kami siang ini.