Jumat, 18 Maret 2016

Bagaimana bisa hamil??

Seperti biasa, setiap kali ada kesempatan untuk bisa ngobrol ngalor ngidul sama cici dan boy pasti saya gunakan sebaik-baiknya. Nah tadi setelah mengantar si cici ke sekolah dan dalam perjalanan menuju ke sekolah si boy, kita juga ada kesempatan ngobrol. Entah bagaimana, topik yang di tanya si boy adalah mengenai mami bisa hamil.

"Lah kan dulu daddy pernah terangin ke kamu" kata saya menjawab pertanyaan jagoan 9 tahun saya ini. "Apa yang kamu ingat dari yang daddy jelasin dulu??" saya mau tahu apa yang pernah saya omongin ke dia dulu, biar jelasinnya tinggal meneruskan apa yang pernah saya ajarkan dulu ke dia. "Daddy sama mami pray biar di kasih Tuhan dan bisa dapat baby" dia menjawab.

"Yup...that's right boy. Tapi mami dan daddy juga tidur bersama dan tanpa pakaian" saya menambahkan penjelasan saya kali ini. "Jadi tidak hanya dengan berdoa??" tanya dia keheranan kali ini. "Doa itu tentu perlu, tapi semua doa tanpa usaha juga tidak akan berhasil" saya menjelaskan. "Tapi proses setelah mami dan daddy berpelukan dan tidur bersama di ranjang serta tanpa pakaian ini belum bisa daddy jelaskan saat ini" kata saya. "Ada proses sperm yang masuk dan membuahi egg mami sehingga bisa menghasilkan suatu kehidupan baru" saya melanjutkan. "Nanti kalau kamu sudah more mature pasti daddy kasih penjelasan lebih jauh soal bagaimana sperm daddy bisa masuk ke egg mami" janji saya ke dia. "Anyway, kamu tahu dan ingat kan soal sperm dan egg ini?? saya bertanya untuk meyakinkan kalau dia ingat kalau sperm adalah sel dari pria yang di gunakan untuk membuahi sel telur dari wanita.

Orang tua memang kadang bingung atau tabu saat mendapat pertanyaan yang satu ini dari anaknya, baik yang masih berusia balita maupun yang sudah beranjak remaja. Saya juga bingung bagaimana harus menjelaskannya dulu, tapi saya tahu suatu saat akan muncul pertanyaan dari cici maupun boy. Apalagi kami selalu membimbing dan mendidik mereka untuk berani bertanya dan kritis.

Jadi bagaimana harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini?? Yah tentunya orang tua harus lebih pintar dan mau repot untuk ini, serta menempatkan posisinya di posisi buah hati mereka. Contohnya, saat saya menjelaskan kepada cici dan boy saat mereka lebih kecil...saya hanya mengatakan yah dengan berdoa dan meminta Tuhan di kasih bayi. Karena memang pola pikir mereka saat itu masih simple dan lebih membutuhkan pendekatan dengan membawa Tuhan. Sedangkan untuk si boy yang sudah 9 tahun, saya lebih membuka mengenai porsesnya sedikit, yaitu dengan mami daddynya tidur bersama dan tanpa pakaian..nah proses selanjutnya si boy harus menunggu saat sudah lebih dewasa, seperti seumuran si cici misalnya.

Pertanyaan selanjutnya mungkin bagaimana kita bisa tahu pola pikir dan pola hati buah hati kita. Nah ini hanya orang tuanyalah yang bisa menjawab. Kenapa?? Karena merekalah yang seharusnya tahu soal ini. Dengan membiasakan berkomunikasi dan berinteraksi dengan cici dan boy kami jadi tahu pola pikir dan pola hati mereka.

Saya pernah menjelaskan kelanjutan dari proses masuknya sperm pria ke sel telur kepada si cici yang saat itu berusia 11 tahun. Saya transfer nanti tulisan saya itu ke sini untuk tulisan berikutnya.So tunggu saja yah kelanjutannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar