Cici yang sudah 14 tahun dan boy
yang sudah 9 tahun koq masih di ajarin membuka pintu sih?? Iya, beneran. Tadi
di perjalanan menuju trial netball'nya cici dan les gitarnya si boy, saya
mengajarkan mereka untuk bisa belajar membuka pintu.
"Guys...Kamis kemaren daddy
memecat salah satu staff daddy lho" saya membuka pembicaran dengan mereka.
"Really??" tanya si boy cepat. "Daddy yang memecat dia??"
lanjut dia lagi dengan pertanyaan selanjutnya. "Yup. Daddy yang mecat dia
walaupun dia itu salah satu staff yang daddy suka, karena di perintahkan oleh
bos daddy" saya menjawab pertanyaan dia tadi.
"Kenapa memangnya dad??"
tanya si cici kali ini. "Soalnya dia melanggar peraturan" jawab saya.
Selanjutnya saya menjelaskan secara singkat pelanggaran apa yang di langgar oleh
si Alex, staff yang saya pecat ini, karena memang saya tidak mementingkan
cerita ini sebab point pentingnya bukan di sini.
"Sewaktu kita mengucapkan salam
perpisahan di hari terakhir dia ini, Billy mengucapkan kalimat yang berbeda
dari yang lainnya lho" saya melanjutkan cerita saya kepada cici dan boy.
"Memangnya Billy bilang apa dad??" tanya mereka berdua penasaran.
"Menurut kamu apa yang dia katakan??" saya menantang mereka. Tentu
saja mereka bingung menerka pertanyaan saya ini.
"How lucky you are" saya
memberi jawaban mengenai apa yang di katakan oleh si Billy ini. "Tahu
tidak kenapa daddy bilang apa yang di katakan Billy ini sangat menarik"
tantangan saya berikutnya kepada mereka. "Soalnya Billy tidak suka bekerja
di tempat daddy" si boy menjawab dengan cepat. "Make sense boy
jawaban kamu, tapi bukan ini yang daddy coba arahkan kepada kamu" saya
menerangkan kepada dia.
"Saat satu pintu tertutup
berarti ada pintu yang lainnya terbuka. Pernah mendengar quote ini??"
tanya saya lagi ke mereka. Tentu saja mereka menjawab pernah karena memang
daddynya suka ngobrol dan suka memberi arahan model beginian kepada mereka,
apalagi kalau ada quote yang dapat memberi motivasi kepada mereka. "Nah
makanya kalau kamu melihat sesuatu itu dari sudut positifnya, maka akan tampak
positifnya" saya memberikan point mengenai apa yang kita bicarakan ini.
"Alex harus belajar the hard
way kali ini karena 1 pintu sudah tertutup buat dia tapi bukan berarti pintu
dia lainnya tertutup juga selamanya" lanjut saya. "Dia harus belajar
dari kesalahan yang dia perbuat untuk memperbaiki diri dan bisa mencapai tujuan
dia melalui kesempatan atau pintu lainnya" saya masih berkotbah. "Dan
inilah yang harus kamu ingat dan belajar pula melalui contoh riil yang daddy
share ini" saya menanamkan pelajaran untuk mereka berdua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar