Minggu, 26 Juli 2015

Bertemu Malaikat



Malam itu saya bercerita kepada cici dan boy tentang seorang ibu yang sedang berbicara tentang pengalamannya bertemu malaikat.

"Daddy juga pernah bertemu malaikat-malaikat lho??" saya memulai perbincangan kami, setelah saya menceritakan cerita ini. "Really daddy??" tanya cici dan boy hampir bersamaan karena hebohnya. "Yup and definetely" saya berkata dengan mantap. Dimana daddy bertemunya??" si boy masih heboh dan makin penasaran. "Bagaimana rupa mereka daddy??" si cici gak kalah heboh dan penasarannya.

"Daddy pernah bertemu banyak kali sama mereka guys" kata saya dengan bangga dan tentu saja membuat mereka semakin tertarik dan penasaran menunggu saya memberi informasi lebih tentang malaikat-malaikat ini. "Menurut kamu rupa mereka kayak apa dong??" giliran saya yang balik bertanya buat pertanyaan mereka tadi. Tentu saja mereka berkata kalau mereka adalah orang yang gagah dan ganteng buat yang lelakinya dan yang cantik dan lembut buat yang wanitanya. Begitupun jawaban dari anak dari si bu dalam cerita saya. Yup, tentu saja itulah gambaran umum buat kita mengenai angels ini yah.



"Hhhmmm kamu berdua dan anak si ibu itu salah soal angels ini" kata saya kepada mereka. "Malaikat-malaikat ini sebenarnya tidak semua ganteng atau cantik. Ada yang pendek dan ada yang tinggi. Ada yang sipit dan belo. Ada yang item, putih, China atau Jawa pula. Ada yang kurus dan gendut, botak atau gondrong. Jadi intinya malaikat-malaikat yang pernah daddy temuin itu macam-macam deh, tapi yang pasti hati mereka baik" saya memberi gambaran lebih jauh soal malaikat yang pernah bertemu dengan saya.

"Masa sih daddy??" mereka semakin nambah penasaran. "Daddy yakin kamu juga pernah bertemu malaikat koq guys, tapi mungkin kamu tidak menyadarinya" lanjut saya. "No. Kalau saya pernah bertemu tentu saya kasih tahu daddy" kata si boy.

"Saat daddy tinggal di rumah sakit, banyak malaikat datang ke daddy. Ada yang pakai baju putih dan juga biru" saya memberi clue tambahan buat mereka. "Saat daddy gak bisa jalan dan tinggal di kamar saja, ada 2 malaikat kecil yang cheeky and silly yang membantu daddy dan juga malaikat yang yang pinter masak sekaligus pinter marah" tambah clue  saya buat mereka. "Saat daddy di sekolah, ada malaikat yang ngajarin daddy math, science, english , etc" lanjut saya lagi. Dan tentu saja sekarang mereka sudah menangkap maksud malaikat-malaikat yang pernah saya jumpai ini.

"Yup, setiap orang yang membantu kita adalah malaikat yang di utus Tuhan buat kita kan, jadi kitapun harus bisa menjadi malaikat buat mereka yang membutuhkan kita pula" saya menanamkan pesan buat mereka.

"I love you and Jesus bless you my cheekiest and silliest angels in the whole world" kata saya sembari memberkati cici dan boy. "I love you and God bless you too my fat angel in the whole universe" mereka saling melengkapi untuk membalas ledekan kepada saya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar