Sabtu, 04 Juli 2015

Belajar (+) Mengamati

Setiap Jumat tentu saja saya senang mendengar si boy latihan gitarnya karena hari Sabtu adalah hari les gitar dia. Walaupun saya tidak bisa bermain gitar sama sekali, tapi karena setiap lesnya saya selalu ada di kelasnya...maka otomatis saya belajar sedikit-sedikit pula. Tentu saja saya mengamati bagaimana guru lesnya dia itu mengajarkan atau memberikan les gitarnya kepada dia. Dan saat di rumah saya mencoba mengikuti bagaimana si guru dalam mengajarkan dia di kelas.

Tentu saja saya tidak tahu cara memainkan gitarnya, tapi saya bisa mengajarkan dia bagaimana mengatur ritme yang benar ataupun memberi tahukan bilamana ada nada yang salah saat dia bunyikan gitarnya. Namun yang pasti dengan adanya saya di dekat dia, dia tahu kalau saya ingin sekali ikut peduli dalam perkembangan bermain gitarnya dia itu.

"Boy, kamu coba ambil nafasnya seperti ini" saya memberi contoh sekaligus mengingatkan dia sebelum dia les berenang, walaupun saat itu kita sedang berada di mobil dalam perjalanan ke tempat lesnya dia itu. "Terus kaki kamu juga musti Kick kick kick  juga kayak begini" hal lainnya yang selalu saya ingatkan dia untuk bisa lebih baik dalam berenangnya. Jujur kalau di suruh berenang sama dia, tentu dia yang pasti lebih bisa. Lah daddynya tidak bisa berenang koq. Tapi koq bisa yah mengajari berenang?? Karena daddynya memperhatikan bagaimana cara berenang yang baik dari mengobservasi cara didik dari guru renangnya dia itu. Dan dari sini daddynya belajar untuk bisa mengingatkan si boy supaya bisa lebih baik.


"Kalau daddy bilang cara kamu sudah benar nih ci" saat saya sedang mengevaluasi latihan matematika si cici. Padahal saya sudah tidak belajar matematika sejak lebih dari 20 tahun yang lalu. Tapi karena si cici lagi belajar soal Phytagoras, maka daddynya mau tidak mau coba cari tahu juga soal phytagoras ini lagi biar bisa mengajari si cici.


"Nanti daddy tanya si David dulu yah, terus daddy ajarin ke kamu setelah itu" kata saya ke si cici di lain waktu. Kebetulan kita memang ada anak homestay yang pintar dalam hal matematika, jadi saya harus memanfaatkan momen ini untuk belajar bilamana ada hal-hal yang saya tidak ketahui sehingga saya bisa meneruskan ilmu saya ini kepada si cici atau boy.

Yup...sebagai orang tua saya dan mami memang menunjukan kepada cici dan boy kalau kita tidak super tahu segala hal dan masih banyak hal yang masih harus di pelajari pula atau di pelajari lagi. Namun dengan adanya kemauan untuk bisa maju, memotivasi dan mengajari mereka...kita juga harus terus belajar dan mengobservasi, seperti apa yang kita sering katakan kepada mereka saat memberi mereka ceramah. Dan kalau daddy atau maminya sudah mentok, kita pasti cari bantuan buat orang yang bisa membantu sebagai solusinya. Anak belajar bukan hanya dari ceramah yang di sampaikan kepada mereka, tapi mereka lebih belajar dari apa yang di contohkan kepada mereka.

"Untuk mendapatkan anak yang baik, pintar, bijak dan sukses...orang tuanya lah dulu yang harus bisa baik, pintar, bijak dan sukses sehingga bisa membimbing dan mendidik anak-anak mereka" Inilah pedoman dan yang saya dan mami percaya dan coba terapkan kepada cici dan boy. Benar tidak yah??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar