Sabtu, 13 Juni 2015

What is the reason?? Please Explain



"Kenapa harus tidur sekarang??" tanya cici saat dia masih berumur 9 tahun dulu. Tentu saja dia harus tidur karena sudah jam 8:30 malam. Dan saat kita mengatakan karena sudah malam tentu saja dia belum bisa langsung terima karena mami dan daddynya belum tidur. "That's not fair" kata dia lagi. Jadi malam itu saya menjelaskan tentang alasan dia harus tidur tapi kami belum tidur saat itu.

"Coba kamu jawab 18-16 berapa boy??" tanya saya ke si boy saat belajar matematika. "Dua" dia menjawab. "Well done boy" saya memuji dia. "Bisa gak kamu jelasin bagaimana kamu mendapat jawabannya itu" tanya saya lagi. "Karena aku menggunakan otak" dia menjawab. Tentu saja jawaban dia ini membuat saya ingin tertawa, karena dia menjawab dengan polosnya. "Ok, tetap pakai otak kamu untuk bisa lebih menjelaskan proses bagaimana kamu mendapatkan jawaban kamu tadi" saya menantang dia. Akhirnya saya menjelaskan prosesnya yang sudah saya ajari sebelumnya. "I got it now daddy" dia dengan gembira memberi jawaban untuk soal lainnya yang saya berikan kepadanya.

"Aku boleh dark coklat gak daddy??" cici bertanya kepada saya. "Memangnya kenapa kamu mau itu??" saya balik bertanya kepada dia. "Soalnya aku mau saja" dia menjawab. "Ok kamu boleh makan satu biji" saya menyetujui permintaan dia. "Satu??" dia merasa kurang puas dengan jawaban saya. "Iya, cuma satu. Memangnya kamu mau berapa??" saya kembali bertanya kepada dia. "Boleh dua nggak??" dia berusaha untuk bernegosiasi dengan saya. "Tolong di jelaskan kenapa daddy boleh kasih kamu dua" saya meminta penjelasan dari dia. "Soalnya kau belum makan cemilan yang manis buat hari ini dan tidak akan makan lagi cemilan manis setelah ini" dia memberi penjelasan. "Ok setuju. Kamu boleh makan dua biji dan setelah itu kamu tidak boleh makan yang manis-manis lagi buat hari ini" akhirnya kami berdua setuju.

Tentu saja sebagai orang tua kita sering mendapat pertanyaan-pertanyaan dari buah hati kita, sebagaimana kita yang sering bertanya kepada mereka pula. Inilah seninya menjadi orang tua. Kita harus tahu bagaimana membimbing dan mendidik mereka dengan jawaban atau penjelasan yang kita berikan untuk pertanyaan-pertanyaan mereka itu.

Di dalam keluarga kami, kami sering menggunakan pertanyaan "Apa alasannya??" dan juga meminta penjelasan lebih jauh bila mana kurang mendapat penjelasan yang kami rasa masih kurang dari mereka, begitupun sebaliknya. Dengan begini kami saling bisa mendengar penjelasan dari satu sama lain untuk bisa mendapatkan saling pengertian.

Dengan melatih mereka sedari kecil untuk bisa kritis atau berani mengeluarkan pendapat, kami berharap mereka terbiasa belajar akan hak dan tanggung jawab mereka, serta konsekuensi dari segala perbuatan mereka dan mereka bisa menjadi orang yang bijaksana dalam berpikir, bertindak dan bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat.

Jadi apa alasannya tidak membiasakan memberi penjelasan maupun mendengarkan penjelasan dari buah hati kita mulai sekarang juga??



     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar