Sabtu, 20 Juni 2015

Perang Bantal




"Haaaiiii yyyyaaaaaattttt" si boy dengan bersemangat untuk menyerang saya, yang lagi dalam posisi tiduran, dengan cushions di kedua tangannya. "Dasar nih si ba ba black sheep...awas ya entar daddy bales nih...." kata saya sembari tertawa-tawa melihat tingkah dia ini. Dan sekali lagi dia menyerang saya dengan serangan yang sama seperti sebelumnya. Tapi kali ini saya tangkap dia, ambil cushionnya dan gantian membalas menyerang dia. Cicinya tidak tinggal diam kali ini, cici berusaha untuk membantu dan menyelamatkan boy. Setelah diselamatkan oleh cicinya...ternyata dia tidak kapok, boy kembali menyerang saya. Setelah dia menyerang saya kali ini cici ikut membantu boy untuk menyerang saya juga.

Saya yang masih dalam posisi tiduran diserang berulang kali oleh mereka. Gantian pula saya serang mereka kadang kala. Setelah selalu diserang terlebih dahulu oleh boy, saya mulai terpikir untuk mengajari mereka sesuatu dari permainan kami ini.

Saya suruh mereka duduk dan ngomongin strategi. "Boy, kamu kan strong...memang bagus kamu untuk menyerang duluan" kata saya. "Tapi kamu musti lihat dimana yang kamu mau serang daddy ya...Kalau daddy lagi tiduran kayak begini...kamu serang di bagian yang daddy susah untuk proteknya" lanjut saya mengarahkan buat si boy. "Cici, peran kamu disini sebagai pengatur strategi. Saat kamu liat daddy lagi kesusahan karena diserang boy....kamu langsung serang daddy juga. Jangan tunggu lama-lama karena daddy nantinya bisa menguasai boy....terus kasihan dianya karena akan kalah sama daddy. Jadi saat boy serang daddy....tunggu 3-5 second kamu langsung serang daddy dari different angle" saya mengajari cici dan boy strategi. "Dengan begini kamu berdua saling melindungi dan bekerja sama untuk menyerang target kalian" saya melanjutkan.

Lalu kami coba terapkan apa yang kita sudah bicarakan. Hasilnya...saya makin babak belur dihajar oleh mereka. Mereka tampak senang sekali bisa mengalahkan daddynya ini. Daddynya tidak bisa menangkap mereka lagi apalagi utnuk membalas mereka, atau menahan mereka yang kalah.

Setelah kami mulai capek, mereka mengambil jus untuk di minum bersama. "Kamu tahu apa yang kamu baru pelajari tadi saat kita main??" tanya saya membuka percakapan. "Kita bisa bermain sama-sama" kata boy. "Betul boy, selain itu??" tanya saya lagi. Mereka terdiam. "Daddy ajarin kamu untuk bisa bekerja sama satu sama lain untuk mengalahkan musuh kalian dan sekaligus mencapai apa target kalian juga" saya menjelaskan.

"Kalau kamu selalu menggunakan strategi dan bekerjasama....pasti kamu akan semakin kuat. Makanya daddy mau kamu selalu berpikir dulu apa yang menjadi target kalian, lalu pikirkan bagaimana untuk bisa mengalahkannya. Jangan lupa coba untuk menyerang target kamu dari different angle sebagai second alternative. Kalau belum berhasil juga...never give up....terus dipikir dan cari solusi yang lainnya. Kalau cici dan boy bisa selalu kayak begini...dan selalu bekerjasama....kamu berdua pasti bisa selalu berhasil, daddy sama mami pasti proud sama kalian berdua dan kamu pun bisa proud of yourself juga kan" saya memberi pengarahan kepada mereka.

2 komentar: