Sabtu, 03 Oktober 2015

Ngantuk apa Malas??

Hari ini saya dan boy nganterin cici ke tempat bermain ski yang berjarak sekitar 45 menit dari rumah kita.Cici di undang sama temannya yang berulang tahun.

Karena kasihan si boy sendirian gak ada acara ngapa-ngapain, saya ajak dia untuk lunch di tempat favoritenya dia, Carl's Jr. Setelah lunch kita hanya pulang ke rumah karena emmang tidak ada acara apa-apa yang kita rencanakan, selain beberes rumah yang biasanya saya lakukan setiap weekend.

Setelah memberikan waktu untuk boy bisa bermain dengan tabletnya selama 1 jam, saya suruh dia untuk membaca atau menuliskan sesuatu sebagai sarana belajar dia. Namanya anak, tentu saja tidak suka kalau di suruh belajar. Nah di sinilah tantangannya buat saya. "Ok kalau tidak mau baca atau nulis...kamu latihan gitarnya saja deh" saya memberi alternative lainnya. Ternyata dia juga tidak menanggapinya dengan senang hati. "hhhmmm kayaknya dia capek atau kenapa nih ya??" tanya saya dalam hati. Karena biasanya kalau saya ajak main PS3 atau juga nonton film sembari makan popcorn dia tidak pernah menolak, tapi kali ini dia tidak antusias. Apalagi setelah saya kelitikin dan ajak dia becanda dia ehhh dia malah marah-marah.

"Memangnya kamu kenapa boy??" tanya saya pas dia marah-marah abis saya godain. Tentu saja dia diam. "Hhmmm pasti kamu ngantuk atau capek yah??" tanya saya lagi, kali ini dengan ngusapin kepala dan mijitin belakangnya. Dan kali ini dia menangguk. "Yuk daddy temenin tidur aja deh yah" saya menyaranin dia. Tampaknya si boy memang lagi kurang enak badan dan dia capek sehingga behaviournya sepert ini.


"Love you sooo muchhh and sweet dream yah" kata saya sembari memelukin dia dan menemani dia tidur. Ternyata benar juga, kurang lebih 5 menit melukin dia di balik selimut di tengah suhu 13 derajat, dia sudah langsung tertidur.

Jujur tadinya rada kesal juga saat saya suruh dia membaca, menulis atau latihan gitarnya dia tidak mau. Apalagi sebelumnya dia telah main tabletnya selama 1 jam. Tapi setelah saya perhatikan raut wajahnya yang tampak lesu dan capek...ditambah tidak mau di ajak main, mulai lah terpikir kalau mungkin dia capek dan mengantuk. Daripada harus mengoceh dan marah-marah sembari nuduh dia malas tidak mau belajar, makanya lebih baik menyarankan dan mengajak dia untuk tidur saja. Dengan dia tidur sekarang masih ada kesempatan untuk bisa belajar nanti pas dia bangun. Dan yang pasti dia atau pun saya tidak perlu sedih ataupun marah.

Di sinilah seninya dalam membimbing dan mendidik anak. Orang tua harus bisa membaca situasi, tanpa menghakimi dan bisa observasi dari bahasa tubuh buah hatinya dan menggunakannya untuk kebaikan bersama. Betulkan parents??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar