Kumpulan cerita-cerita dan pengalaman dari suami yang bahagia dan sejahtera bersama mami, cici dan boy. Mempunyai gaya berkomunikasi dan berinteraksi yang lucu, iseng dan menyenangkan dengan mereka.
Minggu, 21 Februari 2016
Pendiam karena Trauma
Si mami tadi bercerita kepada saya mengenai salah satu staff barunya dia yang pendiam sekali. Staffnya dia ini bisa seharian diam tanpa berbicara sepatah katapun kalau tidak di ajak bicara duluan. Tentu saja hal ini berbeda sekali dengan si mami, yang banyak bicaranya.
Ngomong-ngomong, si mami sebenarnya juga bukan orang yang suka banyak bicara sih...tapi mungkin karena faktor jabatan dia sebagai supervisor, jadi dia harus banyak bicara dan memberi pengarahan maupun perintah kepada staffnya. Tapi yang pasti bukan karena si mami merit sama saya jadi bawelnya lho.
Kembali ke soal staffnya si mami yang super duper pendiam ini, si mami penasaran dan mencari tahu penyebabnya kenapa Andri (sebut saja namanya sebagai Andri) bisa pendiam sekali. "Soalnya mama papa saya jarang bicara ke saya. Dan kalau bicara pasti bawaannya marah terus ke saya, jadi lebih baik saya diam saja dan takut kalau nanti di marahin" Andri memberi tahu si mami alasan kenapa dia amat sangat pendiam.
"Gue jadi kasihan sama Andri" kata si mami. "Ternyata karena trauma masa kecilnya yang membuat dia menjadi pendiam sekali" lanjut si mami. "Mungkin orang tuanya stress karena kerjaannya dan juga anaknya kurang bisa berprestasi dalam hal akademinya, jadi membuat orang tuanya semakin sering marahin dia" tebakan si mami mengenai karakter dari orang tua Andri.
Dari cerita si mami ini, semakin membuat saya ingin memberi yang terbaik buat cici dan boy. Bukan dengan materi saja yang kami berikan, tapi juga harus di lengkapi dengan waktu yang bisa di gunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka. Mendengarkan cerita yang mereka alami sehari-hari, memberi bimbingan dalam menentukan arah mereka maupun sekedar menggelitikin maupun kejar-kejaran bersama mereka adalah pengalaman yang akan memberi kesan mendalam buat kehidupan mereka selanjutnya.
Dalam hidup ini, rasanya cuma dua hal yang akan selalu kita ingat selamanya. Pengalaman yang amat sangat menyenangkan sehingga memberi kesan yang begitu mendalam atau luka batin karena hal yang tidak menyenangkan yang pernah kita alami sebelumnya. Sebagai orang tua, kesan apa yang ingin anak kita ingat terhadap diri kita?? Lakukanlah sebelum terlambat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar