Kumpulan cerita-cerita dan pengalaman dari suami yang bahagia dan sejahtera bersama mami, cici dan boy. Mempunyai gaya berkomunikasi dan berinteraksi yang lucu, iseng dan menyenangkan dengan mereka.
Sabtu, 27 Februari 2016
Koq bisa Anaknya Doyan Sayur dan Buah??
"Woowww si boy hebat lho....dia satu-satunya yang mau makan sayur" sebuah pujian untuk si boy dari mama salah seorang temannya minggu lalu. Yup, temannya si boy, Zayne, minggu lalu ulang tahun dan si boy di undang untuk main ke rumahnya bersama beberapa teman lainnya. Dan seperti komentar biasa yang sudah kami sering dengar, kalau hanya dia itu yang mau makan sayuran serta buah dari diantara teman-teman lainnya. "Koq bisa dia suka sayur dan buah??" pertanyaan yang sering kami dapati dari orang tua temannya cici maupun boy.
Rasanya memang bukan hal yang aneh buat para orang tua menghadapi masalah yang satu ini, anak tidak suka makan sayur dan buah. Mungkin yang sekarang sudah menjadi orang tua dulunya juga tidak suka makan sayur dan buah juga kan?? Kalau saya memang paling picky (suka milih-milih) kalau soal makan sayur. Kadang kalau ingat waktu dulu suka ketawa sendiri. Bisa-bisanya tuh misahin seledri dan daun bawang dari kuah bakso karena saking alerginya sama sayur atau makanan yang berwana hijau. Atau ngebuang sayuran dari semua makanan yang akan saya makan. Padahal sekarang saat saya makan rasanya tidak berasa apa-apa dan tinggal langsung di telan saja.
Beberapa metode kami dalam membimbing dan membuat cici dan boy tidak reseh dan mudah untuk makan sayur dan buah yang bisa kami share yaitu:
1. Membiasakan memakan berbagai macam sayur dan buah
Sewaktu mereka dalam kandungan, masih bayi dan sampai saat ini, biasakan dan kenalkan mereka dengan berbagai macam sayur dan buah-buahan untuk mereka konsumsi. Meskipun masih mentah, kalau memang sayurannya bisa di makan, biarkan emreka untuk mencobanya. Seperti seledri, bawang bombay, tomat, mentimun, bayam maupun wortel adalah contoh yang mudah dan bisa langsung di konsumsi dalam keadaan mentah, dan bisa di jadikan bekal buat mereka bawa ke sekolah.
2. Trauma makan sayur
Kenapa saya dulu bisa tidak doyan sayur?? Jujur saya tidak ingat pastinya, tapi salah satu yang saya ingat waktu itu sempat makan sayur cai sim yang rasanya pahit sekali. Dan semenjak itu saya anti makan sayur. Atau juga contoh lainnya kenapa saya tidak suka sama mentimun karena sewaktu kecil selalu makannya mentimun dan mungkin sampai titik bosan sehingga membuat saya eneg dan tidak mau makan mentimun lagi. Nah hal ini tentu berhubungan dengan point pertama saya di atas, membiasakan anak untuk memakan berbagai macam sayur dan buah, jadi tidak hanya semacam saja.
3. Jangan takut sama anak
Jujur saja...banyak orang tua yang "takut" (baca: mengalah) sama anaknya. Karena sering mengalah dan anak menang terus, maka si anak sudah tahu trik mengalahkan orang tuanya dan menjadi semaunya sendiri. Koq saya tahu?? Lah dulu saya begini koq, kan sering menang karena tidak mau makan sayur, walau di paksa kayak apapun juga. Belajar dari diri sendiri dulu, makanya harus ada cara yang lebih pinter mengalahkan cici dan boy, yaitu di ajak tanya jawab kenapa alasannya dia tidak suka sayur ini?? Mungkin karena takut harus menjelaskan panjang lebar dan njelimet makanya di makan juga deh tuh sayur dan buahnya :).
Cara lainnya buat mengalahkan anak di keadaan kepepet, suruh mereka yang masak kalau dia tidak mau makan apa yang sudah kita masakin. Tentu karena terpaksa mereka makan juga kan jadinya. Ngomong-ngomong, ini salah satu cara si mami buat saya mau makan sayur apa yang sudah dia masak. Daripada tidur kelaparan, mending paksain deh makan sayur....ehh ternyata ok saja akhirnya.
4. Melihat sekitarnya makan sayur dan buah
Orang pertama di sekitar cici dan boy tentu saja saya dan mami. Nah saya dan mamilah yang harus memberi contoh makan sayur dan buah sehingga mereka bisa mencontohnya pula. Saat si boy masuk ke kinddy, kinddynya ini hanya menyediakan sayur dan buah sebagai menu utamanya. Jadi tidak heran kalau selama 3 tahun di kinddy dia sudah makan sayur bersama teman-temannya, dia jadi suka sekali makan sayur dan buah.
5. Komunikasi soal sayur dan buah
Banyak buku-buku bacaan bergambar mengenai sayur dan buah-buahan. Jadikan buku-buku ini sebagai sarana interaksi dan komunikasi bersama anak mengenai pentingnya buah dan sayur. Dalam beberapa hal, memang ada kalanya kita harus mengerti kalau ada sayur atau buah yang si anak tidak suka dan tentu kita tidak bisa memaksakannya. Kita bisa mengetahui hal ini dari kebiasaan kita dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan mereka. Misalnya saja si cici tidak suka kacang hijau tapi si boy malah kebalikannya, sedang si boy tidak mau makan pisang sedang si cici ok saja.
Saat berkomunikasi dengan mereka, bisa juga di tambahkan kalau mereka harus bersyukur karena masih bisa mendapatkan dan menikmati makanan yang sehat dan bergizi. Selain bersyukur kita juga bisa mengajarkan empati kepada mereka yang kekurangan.
6. Presentasi dalam penyajian
picky'annya. Coba amati saat membawa anak-anak makan di restoran, apa mereka mau makan sayur dan buah mereka?? Hal lainnya yang bisa di coba juga dalam hal presentasi, misalnya dengan membuat sayur dan buah dalam bentuk jus yang dingin, yang umumnya lebih bisa di nikmati oleh anak-anak.
Percaya gak percaya, cara penyajian turut membuat kita mau mencoba atau tidak makanan baru yang akan kita makan. Apalagi buat anak-anak yang kita sudah kenal dengan ke
7. Selalu ada
Selain cemilan, biasakan juga ada buah dan sayur yang selalu tersedia dan mudah untuk di konsumsi. Dan orang tua harus rajin mengawasi makanan apa saja ayng sudah di konsumsi oleh buah hatinya. Jangan sampai mereka lebih banyak memakan cemilan saja. Dan selalu biasakan kepada buah hati kita untuk selalu meminta ijin kepada kita sebelum mereka mengambil atau mengkonsumsi sesuatu. Percaya gak percaya, si cici yang sudah 14 tahun dan boy yang 9 tahun saja setiap mau mengambil cemilan seperti coklat, biskuit atau chips maupun buah-buahan atau sayur-sayuran, dia selalu meminta ijin terlebih dahulu kepada kami.
Tentu saja tidak mudah mengubah mind set (pemikiran) seseorang, meskipun itu seorang anak-anak. Orang tuanya lah yang harus mau belajar dan mencoba untuk membentuk pemikiran baru yang lebih baik buat anaknya.
"You can come and stay a night or two at our home, if you promise you will have fruits and vegies at our home" saya menantang Zayne karena dia ingin menginap dan bermain di rumah kami bersama si boy. Saya mencoba membujuk dia sembari menggunakan sistem reward dalam membujuk teman si boy ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar