"Daddy kapan saya boleh punya cellphone??" tanya si boy tiba-tiba ketika saya sedang baca internet minggu lalu. Hhhmmm pertanyaan ini sama persis yang si cici dulu tanyakan saat dia berusia kurang lebih sama saat si boy saat ini (9 tahun).
"I am just asking" lanjut perkataan dia tadi. Saya mengerti kenapa dia langsung bilang begitu, karena seperti biasa saya selalu akan bertanya apa alasannya dia bertanya demikian.
"Memangnya kenapa boy??" saya tetap bertanya walaupun dia sudah mengatakan kalau dia hanya mau tahu saja. Dan memang dia menjawab seperti yang sudah dia katakan tadi kalau dia hanya mau tahu saja soal ini. Nah pertanyaan saya selanjutnya yah menanyakan apa pendapat dia akan pertanyaan dia tadi.
Tentu saja dia menjawab kalau belum saatnya dia mempunyai cellphone untuk saat ini. Tentu saja saya tidak berhenti sampai di sini. "Kenapa kamu mengatakan demikian??" pertanyaan selanjutnya buat dia. "Karena saya belum membutuhkannya" dia memberi jawaban. "Nah kamu tahu itu kan" saya mulai memberi penjelasan.
"Daddy happy kamu bertanya dan meminta tapi daddy sama mami mempertimbangkannya tergantung dari apa yang butuhkan atau tidak" saya melanjutkan. "Kalau kamu membutuhkannya, saat ini juga daddy akan beliin tapi kalau kamu tidak perlu yah tentunya tidak akan langsung di beliin" kata saya lagi.
"Kamu tahu kenapa daddy beliin kamu tablet tapi tidak cellphone??" saya menantang dia lagi. Tentu saja dia diam karena bingung mau menjawab apa buat pertanyaan saya tadi. "Tablet kamu bisa pakai buat belajar dengan searching or reading something from internet atau juga kamu bisa main game buat entertain kamu, sedang cellphone kamu belum dapat pergi atau di tinggal sendiri, jadi kalau daddy mau telpon kamu...daddy hanya perlu telpon ke orang yang sedang menjaga kamu saat itu" saya memberi penjelasan. "Yang pasti daddy sama mami sudah observe kalau kamu sudah bisa di kasih responsibility dan wise untuk menggunakan serta menjaganya" kata saya lagi. "Kalau kamu sudah membutuhkan cellphone dan tablet kayak cici, tentu mami sama daddy akan belikan juga keduanya buat kamu" saya meyakinkan dia.
"Sekarang kamu tahu kalau daddy dan mami observe semua kebutuhan kamu dan akan berusaha untuk memenuhinya dan terus mengawasi kamu dalam penggunaanya pula" saya menjanjikan. "Tentu saja sekali-sekali daddy dan mami juga kasih apa yang kamu minta sebagai rewards kalau kamu good boy, iya kan??" kata saya sembari mencolek tummynya, yang tentu saja membuat dia ketawa dan marah karena di godain sama saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar