Karena kasihan si boy sendirian gak ada acara ngapa-ngapain, saya ajak dia untuk lunch di tempat favoritenya dia, Carl's Jr. Setelah lunch kita hanya pulang ke rumah karena emmang tidak ada acara apa-apa yang kita rencanakan, selain beberes rumah yang biasanya saya lakukan setiap weekend.
Setelah memberikan waktu untuk boy bisa bermain dengan tabletnya selama 1 jam, saya suruh dia untuk membaca atau menuliskan sesuatu sebagai sarana belajar dia. Namanya anak, tentu saja tidak suka kalau di suruh belajar. Nah di sinilah tantangannya buat saya. "Ok kalau tidak mau baca atau nulis...kamu latihan gitarnya saja deh" saya memberi alternative lainnya. Ternyata dia juga tidak menanggapinya dengan senang hati. "hhhmmm kayaknya dia capek atau kenapa nih ya??" tanya saya dalam hati. Karena biasanya kalau saya ajak main PS3 atau juga nonton film sembari makan popcorn dia tidak pernah menolak, tapi kali ini dia tidak antusias. Apalagi setelah saya kelitikin dan ajak dia becanda dia ehhh dia malah marah-marah.
"Love you sooo muchhh and sweet dream yah" kata saya sembari memelukin dia dan menemani dia tidur. Ternyata benar juga, kurang lebih 5 menit melukin dia di balik selimut di tengah suhu 13 derajat, dia sudah langsung tertidur.
Di sinilah seninya dalam membimbing dan mendidik anak. Orang tua harus bisa membaca situasi, tanpa menghakimi dan bisa observasi dari bahasa tubuh buah hatinya dan menggunakannya untuk kebaikan bersama. Betulkan parents??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar