Sebagai orang tua, seharusnya kita tahu mainan favorite anak-anak kita itu apa yah. Dari mainan favorite anak ini kita bisa menjadikan bahan bimbingan dan pembelajaran buat mereka. Ini sekedar salah satu catatan harian saya soal mainan favorite si boy dulu, yang saya gunakan untuk membimbing dan mendidik si boy dan cicinya juga.
Si boy hampir setiap hari main blocksnya dia. Bisa dibilang itu adalah mainan favorite dia. Dari blocksnya itu dia sering berimajinasi membuat apa saja, dari rumah, farm, garage, atau pun apa saja yang menurut imajinasi dia. Tapi yang paling sering menjadi imajinasi dia adalah bangunan yang tinggi seperti sebuat tower.
Dia selalu berusaha untuk bisa membuat yang setinggi mungkin....namun kadang kala sering kali ingin tertawa sendiri tiap kali melihat ekspresi wajah imutnya saat melihat bangunan yang di bangunnya jatuh lagi. "Kenapa boy?? Jatuh lagi ya towernya.... That's ok ayo buat lagi" kata saya sembari memberi motivasi buat dia. "Nih daddy ajarin supaya towernya bisa strong and tidak mudah jatuh....kamu taruh basenya yang banyak dan juga balance" saya memberi saran ke dia. "Sini ci...bantu'in boy bikin towernya" kata saya ke cici. "Kamu tahu gak kenapa harus basenya kuat dan balance??" tanya saya ke mereka. "Supaya tidak jatuh" jawab cici. "Supaya strong towernya" jawab boy. "Hebat nih boy and cici daddy" puji saya buat mereka. "Coba kamu berdua buat tower, siapa yang bisa bikin paling tinggi yang menang" tantang saya buat mereka. Sembari mereka membuat towernya masing-masing saya pun membantu melihat dan memberi saran buat bagaimana bisa towernya tinggi. Ternyata ke dua2nya bisa membuat yang lumayan tinggi sebelum akhirnya jatuh juga.
"Apa yang kamu pelajari dari main blocks tadi??" tanya saya ke mereka. "BIsa fun and play together" inti dari jawaban cici dan boy. "Kalau buat daddy...daddy dan mami seperti cici dan boy yang lagi membangun tower tersebut. Tapi towernya itu adalah kamu berdua" saya mencoba menerangkan buat mereka. "Daddy dan mami berusaha membuat base yang kuat dan balance untuk kamu berdua" lanjut saya lagi. "Tahu nggak basenya seperti apa??" pancing saya lagi. Mereka terdiam karena bingung mau bilang apa. "Daddy dan mami kasih kamu base education dan juga religion" kata saya. "Dengan education kamu bisa belajar dan menjadi tahu serta nantinya bisa meraih apa yang kamu mau sebagai cita-cita kamu. Sedang religion adalah balancingnya supaya kamu tahu mana yang baik atau tidak buat sesama maupun diri sendiri" saya menambahkan. "Selain itu daddy juga ajarin kamu sport dan have fun karena kalau hanya belajar dan agama saja akan boring kan....makanya kita perlu sport dan fun juga" tambahan dari saya buat mereka. "Nah kalau kamu sudah ada semua quality itu...kamu akan bisa mencapai yang tinggi. Tapi jangan lupa....cepat atau lambat kita pasti akan jatuh lagi ke bawah....tahu nggak maksud daddy??" tanya saya ke mereka. "We will die" kata cici. "Betul sekali ci....makanya apa yang kita perbuat di dunia ini harus yang baik karena nantinya Jesus akan melihat apa yang kita did kalau kita sudah die dan ketemu Dia" saya menutup nasehat buat mereka.
Si boy hampir setiap hari main blocksnya dia. Bisa dibilang itu adalah mainan favorite dia. Dari blocksnya itu dia sering berimajinasi membuat apa saja, dari rumah, farm, garage, atau pun apa saja yang menurut imajinasi dia. Tapi yang paling sering menjadi imajinasi dia adalah bangunan yang tinggi seperti sebuat tower.
Dia selalu berusaha untuk bisa membuat yang setinggi mungkin....namun kadang kala sering kali ingin tertawa sendiri tiap kali melihat ekspresi wajah imutnya saat melihat bangunan yang di bangunnya jatuh lagi. "Kenapa boy?? Jatuh lagi ya towernya.... That's ok ayo buat lagi" kata saya sembari memberi motivasi buat dia. "Nih daddy ajarin supaya towernya bisa strong and tidak mudah jatuh....kamu taruh basenya yang banyak dan juga balance" saya memberi saran ke dia. "Sini ci...bantu'in boy bikin towernya" kata saya ke cici. "Kamu tahu gak kenapa harus basenya kuat dan balance??" tanya saya ke mereka. "Supaya tidak jatuh" jawab cici. "Supaya strong towernya" jawab boy. "Hebat nih boy and cici daddy" puji saya buat mereka. "Coba kamu berdua buat tower, siapa yang bisa bikin paling tinggi yang menang" tantang saya buat mereka. Sembari mereka membuat towernya masing-masing saya pun membantu melihat dan memberi saran buat bagaimana bisa towernya tinggi. Ternyata ke dua2nya bisa membuat yang lumayan tinggi sebelum akhirnya jatuh juga.
"Apa yang kamu pelajari dari main blocks tadi??" tanya saya ke mereka. "BIsa fun and play together" inti dari jawaban cici dan boy. "Kalau buat daddy...daddy dan mami seperti cici dan boy yang lagi membangun tower tersebut. Tapi towernya itu adalah kamu berdua" saya mencoba menerangkan buat mereka. "Daddy dan mami berusaha membuat base yang kuat dan balance untuk kamu berdua" lanjut saya lagi. "Tahu nggak basenya seperti apa??" pancing saya lagi. Mereka terdiam karena bingung mau bilang apa. "Daddy dan mami kasih kamu base education dan juga religion" kata saya. "Dengan education kamu bisa belajar dan menjadi tahu serta nantinya bisa meraih apa yang kamu mau sebagai cita-cita kamu. Sedang religion adalah balancingnya supaya kamu tahu mana yang baik atau tidak buat sesama maupun diri sendiri" saya menambahkan. "Selain itu daddy juga ajarin kamu sport dan have fun karena kalau hanya belajar dan agama saja akan boring kan....makanya kita perlu sport dan fun juga" tambahan dari saya buat mereka. "Nah kalau kamu sudah ada semua quality itu...kamu akan bisa mencapai yang tinggi. Tapi jangan lupa....cepat atau lambat kita pasti akan jatuh lagi ke bawah....tahu nggak maksud daddy??" tanya saya ke mereka. "We will die" kata cici. "Betul sekali ci....makanya apa yang kita perbuat di dunia ini harus yang baik karena nantinya Jesus akan melihat apa yang kita did kalau kita sudah die dan ketemu Dia" saya menutup nasehat buat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar