Dalam perjalanan yang menuju ke Hamilton kemaren, saya bersama cici
dan boy ada waktu sekitar 2 jam untuk berbincang-bincang selama perjalanan. Banyak topik
yang kita bicarakan, namun ada satu hal yang saya bisa jadikan bahan
untuk membimbing dan mengarahkan mereka lebih dalam.
Kita
membicarakan mengenai andai si cici atau si boy menjadi selebriti yang
terkenal atau orang yang memiliki banyak uang. Kira-kira apa yang ingin
atau akan mereka lakukan.
"Aku mau kasih uang kepada orang-orang
yang miskin" si boy menjawab cepat. "Kenapa memangnya boy??" tantang
saya lagi. "Biar mereka tidak miskin lagi" dia menjawab. "Bukannya
dengan begitu kamu malah membuat mereka malah menjadi pemalas??" tanya
saya lagi. "Maksud daddy??" dia kebingungan dengan pernyataan saya tadi.
"Kalau kamu hanya memberi kepada orang yang miskin tanpa mereka harus
bekerja atau berusaha, bukannya mereka malah menjadi malas??" saya
mencoba menggali pola pikir jagoan kecil saya yang masih 8 tahun ini.
"Kalau
aku mau kasih buat orang yang membutuhkan" kali ini si cici menjawab.
"Bagaimana caranya ci??" kali ini saya menantang si cici. "Dengan
memberi yang mereka butuhkan" jawab dia. "Apa kamu bisa memberi semua
orang-orang yang membutuhkan bantuan kamu itu??" tanya saya lagi. Kali
ini si cici yang mulai teenager ini rada kebingungan menjawabnya.
"Daddy
really proud of both of you karena kamu mempunyai jiwa sosial dan mau
membantu orang-orang yang membutuhkan maupun miskin. Nah yang kamu perlu
tahu adalah caranya." saya memuji sekaligus membuka kesempatan untuk
bisa membimbing dan mendidik mereka. "Kalau kamu hanya memberi
orang-orang miskin saja, itu malah membuat mereka menjadi malas. Tapi
juga kamu tidak mungkin bisa memberi bantuan kepada semua orang yang
membutuhkan bantuan kamu secara langsung kan...nah perlu di cari
caranya" saya memulai ceramah.
"Kamu bisa membuka badan amal
untuk menyalurkan bantuan yang ingin kamu berikan. Atau juga membuka
rumah sakit atau sekolah maupun kursus-kursus seperti musik yang bisa mengajarkan atau
memberikan mereka bekal untuk bisa berusaha untuk diri mereka sendiri"
saya memberi saran kepada mereka. "Atau yang mami and daddy lakukan
dengan memberi bantuan melalui Gereja berupa uang atau makanan." contoh
kecil yang saya berikan kepada mereka.
"Memberi itu baik, tapi
kalau tidak tahu cara memberinya malah bisa merusak orang yang kita
beri" saya menutup perbincangan topik yang kita bicarakan ini sebelum
beralih ngobrol ke hal lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar