Senin, 22 Februari 2016

Kesempatan dan Tanggung Jawab



"Daddy mau suruh si boy ikut karate, kamu mau ikut juga gak??" tanya saya ke si cici saat kita di perjalanan sehabis jemput dia yang baru pulang kerja volunteer dari perpustakaan. "Really dad??" dia balik bertanya."Iya, memangnya kenapa??" giliran saya yang bertanya karena heran akan pertanyaan dia tadi. "Kan saya sudah ikut ballet dan juga netball, serta sekolah dan semua kebutuhan sehari-hari yang memerlukan biaya yang mahal" dia menjawab. "Oh kamu takut daddy sama mami tidak bisa bayarnya begitu??" tanya saya lagi. 


"Soalnya daddy sama mami kalau sehabis bayar keperluan buat saya terus langsung laporan ke saya" dia memberi alasan. "Hhhmm memangnya kenapa ci??" saya semakin heran. "Kan saya jadi tidak enak karena sudah ngerepotin daddy sama mami" dia menjawab. "Loh kamu jangan punya pikiran kayak begitu ci. Maksud daddy sama mami kasih tahu kamu mengenai biaya yang harus kita bayar untuk kamu itu supaya kamu menyadari kalau kamu beruntung karena mami sama daddy masih mampu dan mau bertanggung jawab dan memberi yang terbaik buat kamu" saya memberi penjelasan. "Sekaligus kita mau kasih tanggung jawab ke kamu supaya kamu jangan sia-siakan kesempatan yang ada, untuk bisa menunjang kamu biar bisa sukses nantinya" saya masih berceramah. "Tentu saja kamu tahu maksud sukses yang daddy maksud kan..." kata saya lagi. Dan tentu saja dia mengangguk karena saya dan mami memang sering membahas dan menanamkan arti sukses ini kepada mereka.

Saya dan mami selalu menyempatkan diri untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan cici dan boy sehari-hari. Menurut saya, apa yang kami bimbing dan ajarkan kepada mereka mudah untuk bisa mereka pahami. Pada kenyataannya, dari obrolan saya dengan cici tadi, ternyata ada beberapa yang mungkin mereka belum pahami dan mereka masih segan untuk menanyakannya kembali. Maka tidak salah kalau orang tua memang harus rajin mengulang-ulang untuk membicarakan hal atau topik yang sama kepada buah hatinya, tentu saja dengan bahan atau alur yang berbeda biar mereka tidak bosan dapat kuliahan yang sama setiap kalinya. 

"Kamu kalau mau sesuatu yah harus tanya dulu. Setelah itu kita diskusikan bersama" kata saya menanamkan pesan kepada dia. "Selagi daddy dan mami bisa, kita pasti dukung dan kasih yang terbaik buat kamu biar bisa sukses" janji saya. "Tentu saja kita juga expect performance kamu di semuanya itu" pinta saya sekaligus menutup perbincangan kita karena sudah sampai di Macca (McD) buat lunch.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar